Pemilu AS Diyakini Jadi Katalis Positif Reksadana Offshore, Begini Penjelasannya



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Prospek kinerja reksadana offshore (luar negeri) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi positif di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve.

CEO Star Asset Management (Star AM), Hanif Mantiq mengungkapkan bahwa bursa saham offshore berpeluang menguat. Hal ini karena sentimen pemilu AS yang secara historis cenderung mencatatkan performa positif pada tahun pemilu dan setahun setelahnya. Apalagi ada sinyal dari The Fed yang akan memangkas suku bunga.

Hanif menerangkan bahwa bursa saham AS telah mengalami penguatan sekitar 83% sejak awal berdiri tahun 1928 dengan rata-rata penguatan sebesar 11% dalam 23 pemilu. Kemudian pada 12 bulan setelah pemilu 2016 juga mengalami penguatan sekitar 20%, sedangkan pada pemilu terakhir di tahuhn 2020 mengalami penguatan sebesar 40%.


Baca Juga: Peluang Return Reksadana Offshore Makin Besar di Tengah Pelemahan Dolar AS

Maka dari itu walaupun ada potensi penurunan mata uang dolar AS sebesar 5%-10% namun Hanif memproyeksi terdapat potensi capital gain akibat kenaikan harga saham pada produk reksadana saham. 

"Kami memperkirakan penguatan sebesar 7-10% sampai akhir tahun, dengan potensi penguatan lanjutan sebesar 15-20% dalam kurun waktu 12 bulan setelah Pemilu AS bulan November tahun 2024," kata Hanif kepada Kontan belum lama ini. 

Adapun di Star AM, per 31 Juli 2023, Hanif menyebut bahwa reksadana saham STAR Global Sharia mencatatkan return 1 tahun sebesar 10.2%, dengan return year to date (YTD) sebesar 8.2% dan return sepanjang enam bulan sebesar 10.7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih