SAN FRANCISCO. Siapa yang menjadi presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya akan menjadi fokus utama para pelaku pasar di Wall Street pada pekan ini. Awal pekan ini akan dimulai debat pertama antara Hillary Clinton, kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat dengan Donald Trump, calon dari Partai Republik. Persaingan dua calon pemimpin AS itu cukup sengit. Jajak pendapat terakhir memperlihatkan selisih suara yang tipis. Hillary memang mendominasi dalam sejumlah jajak pendapat, namun belakangan selisihnya makin menyempit. Polling yang dilakukan Reuters sebelum debat pendapat yakni pada periode 16-22 September menunjukkan 41% suara mendukung Hillary. Sementara Trump mengantongi 37% suara atau hanya berselisih 4 poin suara.
Pemilu AS jadi sorotan investor
SAN FRANCISCO. Siapa yang menjadi presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya akan menjadi fokus utama para pelaku pasar di Wall Street pada pekan ini. Awal pekan ini akan dimulai debat pertama antara Hillary Clinton, kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat dengan Donald Trump, calon dari Partai Republik. Persaingan dua calon pemimpin AS itu cukup sengit. Jajak pendapat terakhir memperlihatkan selisih suara yang tipis. Hillary memang mendominasi dalam sejumlah jajak pendapat, namun belakangan selisihnya makin menyempit. Polling yang dilakukan Reuters sebelum debat pendapat yakni pada periode 16-22 September menunjukkan 41% suara mendukung Hillary. Sementara Trump mengantongi 37% suara atau hanya berselisih 4 poin suara.