KONTAN.CO.ID - BRISBANE. Suara sedang dihitung di Australia untuk menentukan siapa yang akan memimpin negara itu dalam pemilihan yang bisa membuat pemerintah kanan-tengah kehilangan mandatnya setelah sembilan tahun. Scott Morrison meminta pemilih untuk memberinya masa jabatan kedua sebagai Perdana Menteri setelah tiga tahun didominasi oleh pandemi, bencana iklim, dan tuduhan ketidakjujuran. Popularitas Morrison telah berkurang sejak ia menentang jajak pendapat untuk meraih kemenangan keajaiban atas Partai Buruh pada 2019, dan pemilihan ini dipandang sebagai referendum tentang gaya kepemimpinan buldoser yang ia akui sendiri.
Pemilu Australia yang Penuh Warna dapat Jungkir Balikkan Pemerintahan Koalisi
KONTAN.CO.ID - BRISBANE. Suara sedang dihitung di Australia untuk menentukan siapa yang akan memimpin negara itu dalam pemilihan yang bisa membuat pemerintah kanan-tengah kehilangan mandatnya setelah sembilan tahun. Scott Morrison meminta pemilih untuk memberinya masa jabatan kedua sebagai Perdana Menteri setelah tiga tahun didominasi oleh pandemi, bencana iklim, dan tuduhan ketidakjujuran. Popularitas Morrison telah berkurang sejak ia menentang jajak pendapat untuk meraih kemenangan keajaiban atas Partai Buruh pada 2019, dan pemilihan ini dipandang sebagai referendum tentang gaya kepemimpinan buldoser yang ia akui sendiri.