Pemilu berkontribusi kecil pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019, ini kata BPS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menggelontorkan belanja yang cukup besar untuk penyelenggaraan pesta demokrasi yaitu Rp 33,73 triliun. Kendati begitu, rupanya gelaran ini hanya berkontribusi kecil untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan kegiatan pemilu ini terlihat dalam pergerakan Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

Kegiatan pemilu memang berhasil membuat pertumbuhan LNPRT tumbuh paling tinggi dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi yakni 16,93% secara tahunan. Kendati begitu, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 1,36%.


"Dengan adanya pemilu pileg, pemasangan iklan, rapat umum membuat LNPRT tumbuh 16,93% meskipun share ini masih kecil hanya 1,36%," ujar Suhariyanto saat melakukan konferensi pers di kantornya, Senin (6/5).

Dampak pemilu lainnya, jelas Suhariyanto justru juga mempengaruhi pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Realisasi investasi pada kuartal I-2019 tumbuh 5,29% secara tahunan, melambat bila dibandingkan pertumbuhan pada kuartal I-2018 yang tercatat tumbuh 11,8%.

"Beda dengan pemilu 2015, kalau ada pemilu wait and see terlihat di PMTB, tetapi yang sekarang pemerintah juga sengaja menahan impor dengan kebijakan pajak impor yang 1147, mengurangi barang modal jadi kalau investasi melambat wajar karena itu risiko yang dibayar," jelas Suhariyanto.

Laju pertumbuhan PMTB secara tahunan pun tercatat melambat. Secara tahunan pertumbuhan pada kuartal I-2019 tercatat 5,03% melambat bila dibanding pertumbuhan pada kuartal I-2018 yang tumbuh mencapai 7,94% juga lebih lambat dari pertumbuhan kuartal IV-2018 yang tercatat mencapai 6,01%.

Sedangkan pertumbuhan impor pada kuartal I-2019 minus 7,75%, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2018 yang tumbuh 12,64%. Pun lebih rendah dari kuartal IV-2018 yang tumbuh mencapai 7,10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto