Pemilu Berpotensi Mengerek Pertumbuhan Konsumsi, Tetapi Investasi Wait and See



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Umum (Pemilu) serentak akan berlangsung awal tahun 2024. Bank Indonesia (BI) memandang, gelaran pemilu akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, dampak positif dari pesta rakyat, akan paling banyak dirasakan dalam pos pertumbuhan konsumsi rumah tangga. 

"Sesuai pola musiman, kalau terjadi Pemilu ada peningkatan pengeluaran untuk pemilu, dari kampanye. Ini akan meningkatkan konsumsi masyarakat," tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (25/5) di Jakarta. 


Baca Juga: Gaji Ke-13 Cair Pada Juni, Mampukah Mendorong Daya Beli Masyarakat?

Dampak positif juga akan datang dari kampanye yang dilakukan oleh partai politik. Bila dari informasi yang beredar, jadwal kampanye adalah pada kuartal III-2023. 

Namun, Perry melihat dampak euforia ini ke konsumsi rumah tangga baru akan terlihat pada awal tahun 2024. 

"Kampanye memang ada di September 2023, jadi mungkin dampak ekspansi pengeluaran Pemilu khususnya ke konsumsi rumah tangga baru di awal tahun depan," tambahnya. 

Meski ada kabar baik dari pos konsumsi rumah tangga, Perry khawatir ada kabar kurang sedap dari pos pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. 

Ini juga dengan menilik pola musiman, yaitu menjelang pesta rakyat justru para calon investor dan korporasi menahan aktivitas investasi dan cenderung wait and see. 

"Sebaliknya, memang ada pengusaha yang wait and see dan ini akan berpengaruh pada kinerja investasi," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi