JAKARTA. Hajatan politik lima tahun sekali dinilai memberikan bumbu tersendiri terhadap perekonomian tanah air. Pemilihan umum (pemilu) legislatif yang digelar pada bulan April 2014 memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi triwulan I. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi triwulan I bisa tumbuh 5,8%. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada periode pertama tahun politik ini sebagai akibat pemilu. "Pemilu dorong konsumsi rumah tangga," ujar Juda akhir pekan lalu. Otoritas moneter ini memang memperkirakan kontribusi pemilu 2014 terhadap pertumbuhan sebesar 0,1%. Sebelumnya BI memprediksi kontribusi sebesar 0,2%. Penurunan ini akibat semakin ketatnya pengawasan dari penegak hukum terhadap penyelenggaraan pemilu tahun ini. Menurut Juda, karena dampak pemilu sebagian besar sudah terjadi pada triwulan I maka pada triwulan II dampak pemilu sudah berkurang. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan sedikit di bawah triwulan I yaitu sekitar 5,7%. Prediksi BI ini senada dengan pemerintah. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan pemerintah melihat pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tidak jauh berbeda dengan BI yaitu 5,7%. Bambang melihat pertumbuhan ini sebagai akibat konsumsi rumah tangga yang masih kuat akibat pemilu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemilu dongkrak pertumbuhan ekonomi triwulan I
JAKARTA. Hajatan politik lima tahun sekali dinilai memberikan bumbu tersendiri terhadap perekonomian tanah air. Pemilihan umum (pemilu) legislatif yang digelar pada bulan April 2014 memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi triwulan I. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi triwulan I bisa tumbuh 5,8%. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada periode pertama tahun politik ini sebagai akibat pemilu. "Pemilu dorong konsumsi rumah tangga," ujar Juda akhir pekan lalu. Otoritas moneter ini memang memperkirakan kontribusi pemilu 2014 terhadap pertumbuhan sebesar 0,1%. Sebelumnya BI memprediksi kontribusi sebesar 0,2%. Penurunan ini akibat semakin ketatnya pengawasan dari penegak hukum terhadap penyelenggaraan pemilu tahun ini. Menurut Juda, karena dampak pemilu sebagian besar sudah terjadi pada triwulan I maka pada triwulan II dampak pemilu sudah berkurang. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan sedikit di bawah triwulan I yaitu sekitar 5,7%. Prediksi BI ini senada dengan pemerintah. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan pemerintah melihat pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tidak jauh berbeda dengan BI yaitu 5,7%. Bambang melihat pertumbuhan ini sebagai akibat konsumsi rumah tangga yang masih kuat akibat pemilu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News