PARIS. Setelah melewati kampanye yang penuh gejolak dan skandal, warga Prancis akan memilih pemimpin baru pada Minggu (7/5). Apakah seorang yang pro Uni Eropa atau anti Uni Eropa, anti imigran atau pro imigran, yang akan memimpin mereka untuk lima tahun ke depan? Jajak pendapat mengindikasikan, warga Prancis lebih memilih Emmanuel Macron, seorang mantan menteri perekonomian berusia 39 tahun, yang berniat menjembatani perpecahan sayap kiri dan kanan. Warga menolak gelombang anti-kemapanan setelah melihat warga Inggris yang memilih hengkang dari Uni Eropa dan warga Amerika yang memilih Donald Trump sebagai Presiden. Dalam jajak pendapat, Macron, yang ingin menderegulasi ekonomi dan mempererat penyatuan Uni Eropa, meraih 23%-26%, unggul atas kandidat dari Partai Front National, Marine Le PenPen.
Pemilu Prancis, Macron diunggulkan
PARIS. Setelah melewati kampanye yang penuh gejolak dan skandal, warga Prancis akan memilih pemimpin baru pada Minggu (7/5). Apakah seorang yang pro Uni Eropa atau anti Uni Eropa, anti imigran atau pro imigran, yang akan memimpin mereka untuk lima tahun ke depan? Jajak pendapat mengindikasikan, warga Prancis lebih memilih Emmanuel Macron, seorang mantan menteri perekonomian berusia 39 tahun, yang berniat menjembatani perpecahan sayap kiri dan kanan. Warga menolak gelombang anti-kemapanan setelah melihat warga Inggris yang memilih hengkang dari Uni Eropa dan warga Amerika yang memilih Donald Trump sebagai Presiden. Dalam jajak pendapat, Macron, yang ingin menderegulasi ekonomi dan mempererat penyatuan Uni Eropa, meraih 23%-26%, unggul atas kandidat dari Partai Front National, Marine Le PenPen.