KONTAN.CO.ID - Pemerintah Israel memastikan bahwa pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar, tetap ada di dalam daftar buronan atau daftar pencarian orang (DPO). Sinwar kini ada di daftar teratas.

Yahya Sinwar, ditunjuk sebagai pemimpin Hamas pada hari Selasa (6/8). Dirinya juga diketahui menjadi otak dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2024.

Serangan Hamas itu merupakan respons atas aksi keras militer Israel di Gaza dan Tepi Barat. Sebagai balasan, Israel langsung melancarkan serangan brutal ke Gaza dan telah menewaskan hampir 40.000 rakyat Palestina.

Kini Sinwar memegang tongkat komando Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di kediamannya di Teheran, Iran.

Baca Juga: Hamas Tunjuk Arsitek Serangan 7 Oktober, Yahya Sinwar, Menjadi Pemimpinnya

Keberadaan yang Misterius

Para komandan Israel yakin Sinwar saat ini bersembunyi di terowongan labirin yang dibangun Hamas di bawah Jalur Gaza selama bertahun-tahun.

Pada bulan Desember 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa tentara telah mengepung rumah Sinwar. Sejak itu hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada informasi mengenai keberadaannya.

Sosok Sinwar memang jarang muncul di publi, bahkan sebelum serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023. Sejak saat itu pun Sinwar belum pernah sekali pun muncul di publik.

Pada bulan Februari 2024, militer Israel sempat merilis rekaman yang menunjukkan seorang pria diduga Sinwar berjalan melalui terowongan pada 10 Oktober 2023. 

Baca Juga: Israel Bersumpah Bakal "Menghabisi" Pemimpin Baru Hamas

Video hitam-putih dari CCTV itu merupakan salah satu hasil perburuan Israel terhadap Sinwar yang hingga kini belum membuahkan hasil.

"Perburuan tidak akan berhenti sampai dia ditangkap, hidup atau mati. Kami bertekad untuk menangkapnya," kata Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, saat itu.

Awal bulan Agustus 2024, militer Israel mengklaim telah membunuh pemimpin sayap bersenjata Hamas, Mohammed Deif, bersama dengan Sinwar. Namun, klaim tersebut tidak bisa dibuktikan.

Beberapa hari terakhir pun beredar kabar bahwa Sinwar sempat bertemu dengan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

Beberapa sandera yang dibebaskan pada masa gencatan senjata singkat November 2023 mengaku pernah melihat Sinwar.