Pemimpin Hong Kong: UU AS bisa merusak kepercayaan bisnis di Hong Kong



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, undang-undang (UU) yang mendukung para pemrotes bisa merusak kepercayaan bisnis di pusat keuangan Asia ini.

Lam menyebutkan, UU Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Hong Kong yang Presiden Amerika Serikat (AS) teken pekan lalu "sama sekali tidak perlu". Sebab, bekas koloni Inggris itu tengah bergulat dengan resesi pertamanya dalam satu dekade.

UU tersebut mewajibkan Departemen Luar Negeri AS untuk menyatakan setidaknya setiap tahun bahwa Hong Kong mempertahankan otonomi yang cukup untuk membenarkan ketentuan perdagangan AS yang menguntungkan, dan mengancam sanksi atas pelanggaran HAM.

Baca Juga: Donald Trump: UU soal Hong Kong memang mempersulit negosiasi dagang dengan China

"Dampaknya saat ini adalah pada kepercayaan diri, karena perusahaan akan khawatir tentang tindakan yang mungkin diambil oleh Pemerintah AS di masa depan, setelah mereka meninjau undang-undang ini," kata Lam, Selasa (3/12), seperti dikutip Reuters.

Hari ini, Lam juga mengumumkan putaran keempat langkah-langkah bantuan Pemerintah Hong Kong untuk meningkatkan ekonomi kota yang terpukul aksi demo yang sudah berlangsung lima bulan lebih.

Editor: S.S. Kurniawan