KONTAN.CO.ID - TEHRAN – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa Republik Islam Iran akan membalas dendam pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya. Bahkan, ia memandang balas dendam atas kematian Ismail Haniyeh ini sebagai kewajiban bagi Iran. Ayatollah Khamenei mengeluarkan perintah ini pada hari Rabu (31/7) dan menyampaikan belasungkawa atas tewasnya Ismail Haniyeh dalam sebuah serangan di kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.
“Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu terkasih kami, di dalam rumah kami, dan membuat kami berduka, tetapi itu membuka jalan bagi hukuman berat yang akan dijatuhkan kepadanya,” kata Pemimpin Tertinggi Iran dalam pesannya seperti dikutip Kantor Berita IRNA.
Baca Juga: Surga Buah Mangga dengan Potensi Bisnis Menjanjikan Hingga Pasar Ekspor Ayatollah Khamenei mengatakan Haniyeh tidak pernah takut mati syahid karena ia telah mengorbankan anggota keluarga dan orang-orang yang dicintainya untuk perjuangan kemerdekaan Palestina. Ia menyampaikan belasungkawa kepada bangsa Palestina yang bangga dan keluarga Haniyeh atas tewasnya pemimpin perlawanan dan rekannya dalam serangan di Teheran. Ismail Haniyeh adalah seorang politisi Palestina yang merupakan pemimpin senior dari organisasi Hamas, sebuah kelompok politik Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Haniyeh lahir pada 29 Januari 1963 di kamp pengungsi Al-Shati di Jalur Gaza.
Baca Juga: Ada Usulan Kawasan Ekonomi di IKN Nusantara, Bareng Tujuh Usulan KEK Baru Haniyeh menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina dari tahun 2006 hingga 2007 setelah Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina pada tahun 2006.
Namun, setelah bentrokan antara Hamas dan Fatah pada tahun 2007, Haniyeh hanya diakui sebagai Perdana Menteri oleh Hamas di Jalur Gaza, sementara Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas memegang kendali wilayah di Tepi Barat. Haniyeh dikenal karena sikap kerasnya terhadap Israel dan dukungannya terhadap perjuangan bersenjata untuk pembebasan Palestina. Dia juga berperan dalam negosiasi berbagai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Sejak 2017, Haniyeh menjadi kepala biro politik Hamas, menggantikan Khaled Meshaal. Sebagai pemimpin Hamas, Haniyeh terus terlibat dalam upaya diplomatik dan politik untuk mendukung tujuan-tujuan Hamas baik di dalam negeri maupun di komunitas internasional.
Editor: Syamsul Azhar