Pemimpin Iran dan Prancis Bahas Perdamaian di Lebanon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas cara menghentikan pertempuran dan mencapai gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Hezbollah Lebanon.

Dalam pembicaraan telepon pada Minggu malam, Pezeshkian dan Macron bertukar pandangan tentang perkembangan di Barat Asia, termasuk situasi di Lebanon selatan, di mana rezim Israel melancarkan serangan darat dan terus melancarkan serangan udara intensif.

Presiden Iran menyatakan bahwa negaranya selalu menginginkan keamanan di wilayah tersebut dan menyambut gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran yang sedang berlangsung.


Baca Juga: Strategi Ekspansi Pelayaran Kurnia Lautan (KLAS) Bangun Empat Kapal Tongkang

Pezeshkian mengatakan bahwa Iran bahkan menunjukkan pengendalian diri setelah pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, di Tehran pada Juli oleh Israel, sebagai tanggapan atas janji para pemimpin Barat untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan dengan harapan untuk menghentikan pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah.

Namun, Pezeshkian menambahkan, rezim Israel meningkatkan serangan di Gaza dan memperluas konflik ke Lebanon, menunjukkan bahwa mereka tidak mematuhi hukum kemanusiaan dan internasional.

Republik Islam Iran menyambut dan mendukung setiap proposal yang mengembalikan kedamaian, perdamaian, dan stabilitas di wilayah tersebut, kata Pezeshkian, dan mendesak rekan Prancisnya untuk terus berupaya bersama negara-negara Eropa lainnya agar rezim Israel menghentikan perang di Gaza dan Lebanon.

Presiden Iran juga menganggap positif kecaman Prancis baru-baru ini terhadap kejahatan Israel di Lebanon dan embargo senjata terhadap rezim tersebut.

Selanjutnya: Coba Rekomendasi Menu Makan Diet Sehat dalam Seminggu Ini, yuk!

Menarik Dibaca: Coba Rekomendasi Menu Makan Diet Sehat dalam Seminggu Ini, yuk!

Editor: Syamsul Azhar