Pemimpin Korea Utara Tekankan Pentingnya Perkuat Angkatan Laut



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menekankan pentingnya memperkuat kekuatan angkatan laut selama kunjungan ke lokasi pembangunan pangkalan angkatan laut, menurut laporan media pemerintah KCNA, seperti dikutip dari Reuters Minggu (8/9).

"Sekarang kita akan segera memiliki kapal perang permukaan dan kapal selam besar yang tidak dapat ditambatkan oleh fasilitas yang ada untuk menambatkan kapal perang, pembangunan pangkalan angkatan laut untuk menjalankan kapal perang besar terbaru telah menjadi tugas yang mendesak," kata Kim.

Selama kunjungan, Kim menekankan perlunya membangun pelabuhan angkatan laut yang mampu mengoperasikan sistem persenjataan kapal perang dan mengungkapkan langkah-langkah militer untuk menyebarkan sistem anti-pesawat dan pertahanan pantai untuk mempertahankan pelabuhan.


Baca Juga: Kaum Elit Korea Utara Lelah dengan Perilaku Random Kim Jong-un

Kim mengatakan ada keuntungan geopolitik dari lokasi tersebut sebagai keuntungan strategis bagi negara yang dibatasi di sisi timur dan barat oleh laut. Namun, laporan KCNA tidak menyebutkan lokasi lokasi tersebut.

Analisis citra satelit terkini oleh 38 North mengindikasikan bahwa kapal selam kelas rudal balistik (SSB) terbaru Korea Utara, kelas "Sinpo-C", sedang menjalani periode pemasangan yang ekstensif di Galangan Kapal Sinpho Selatan.

Dalam kunjungan terpisah ke galangan kapal, Kim memerintahkan peningkatan investasi nasional dalam proyek pembuatan kapal sehingga tugas-tugas mendesak dan rencana jangka panjang untuk meletakkan dasar bagi pengembangan industri pembuatan kapal dapat dilaksanakan sesuai jadwal.

Baca Juga: Kim Jong-un Dikabarkan Mengeksekusi 30 Pejabat Akibat Lalai Menangani Banjir di Korut

KCNA juga melaporkan pada hari Minggu kunjungan Kim ke perusahaan industri pertahanan, di mana ia menekankan perlunya membuat produksi amunisi lebih ilmiah dan modern untuk menjamin kinerja perangkat keras militer yang baru dikembangkan, dan inspeksi akademi artileri.

Editor: Herlina Kartika Dewi