Pemimpin oposisi Venezuela serukan aksi turun ke jalan besar-besaran



KONTAN.CO.ID - CARACAS. Tensi politik Venezuela makin tinggi. Setelah menyerukan militer untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, kini pemimpin oposisi Juan Guaido mengajak masyarakat Venezuela turun ke jalan tepat pada Hari Buruh Rabu (1/5) waktu setempat, untuk menurunkan Maduro. Guaido menyebut aksi turun ke jalan ini akan menjadi pawai terbesar dalam sejarah Venezuela.

Reuters melaporkan, dalam upayanya mendapatkan dukungan dari angkatan bersenjata, Guaido muncul Selasa pagi (30/4) di luar pangkalan angkatan udara Caracas dengan lusinan anggota Garda Nasional.

"Kita tahu bahwa Maduro tidak memiliki dukungan atau rasa hormat dari angkatan bersenjata," kata Guaido dalam pesan video yang diposting ke akun media sosialnya pada Selasa malam. “Kami telah melihat bahwa protes membuahkan hasil. Kita harus menjaga tekanan," imbuhnya.


Aksi turun ke jalan ini akan memberikan ujian utama bagi Guaido. Sebab beberapa pendukung menjadi frustrasi setelah Maduro tetap ngotot tak mau lengser, meski sudah lebih dari tiga bulan Guaido yang memimpin Majelis Nasional yang dikontrol oposisi, meminta konstitusi untuk menjadi presiden sementara Venezuela dengan alasan pemilihan kembali Maduro pada Mei 2018 tidak sah.

Guaido sendiri mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar negara-negara Barat. Namun angkatan bersenjata masih berdiri di dekat Maduro. Maduro juga mempertahankan dukungan dari sekutunya seperti Rusia, China dan Kuba.

Standar hidup Venezuela semakin menurun dalam beberapa bulan pertama tahun ini. Serangkaian pemadaman dan kekurangan air menambah hiperinflasi dan kekurangan kronis makanan dan obat-obatan telah mendorong jutaan orang untuk beremigrasi.

"Saya berharap ini akan menjadi yang terakhir kalinya kita turun ke jalan," kata Claudia Riveros, seorang pekerja toko roti berusia 36 tahun yang membawa bendera Venezuela dalam protes hari Selasa. "Aku ingin melihat akhir dari pemerintahan yang merampas ini."

Maduro, juga meminta para pendukungnya untuk pawai ke jalan pada Rabu (1/5). "Kami akan mengadakan pawai jutaan pekerja. Kami telah menghadapi berbagai jenis agresi dan kudeta yang belum pernah terlihat dalam sejarah kami," kata Maduro dalam pidato televisi, Selasa malam.

Editor: Khomarul Hidayat