Peminat OJK dari bankir sampai staf ahli partai



JAKARTA. Hari terakhir pendaftaran seleksi calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai ramai peminat. Berdasarkan pantauan KONTAN hari ini (14/2), jumlah calon pendaftardewan komisioner OJK sudah mencapai 173 orang.

Diantara pendaftar yang cukup akrab di kalangan wartawan itu antara lain, Yanuar Rizky, analis pasar modal, Imam Sugema, pengamat ekonomi serta mantan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husein.

Yanuar Rizky yang sempat diwawancara bilang, pengetahuannya di pasar modal membuat dia tertarik mengikuti seleksi calon anggota dewan komisioner OJK. "Saya didukung profesi saya untuk maju. Ada beberapa dukungan juga dari Serikat Pekerja Perbankan," ujarnya saat ditemui wartawan usai mendaftar menjadi calon anggota dewan komisioner OJK, Selasa (14/2).


Yanuar yang mengenakan batik coklat dan celana hitam itu mendapatkan nomor urut pendaftaran ke 159. Dalam formulir pendaftaran, ia mengisi pilihan untuk posisi ketua dewan komisioner OJK. "Saya akan mengutarakan apa yang menjadi masalah dari penegakan hukum, deregulasi, dan perlindungan nasabah. Ini akan selesai bila ada integrasi dan independensi," katanya.

Selain Yanuar, pada hari terakhir pendaftaran ini, ada mantan Ketua PPATK Yunus Husein yang ikut mendaftar. Ia mengaku, membidik posisi ketua sebagai alternatif pertama, dan anggota komisioner bidang edukasi dan perlindungan konsumen.

Lain halnya dengan pengamat ekonomi Iman Sugema yang mengaku mengikuti seleksi calon anggota dewan komisioner karena inisiatif pribadi. "Motivasi saya karena kompetensi yang saya miliki. Mudah-mudahan membawa perbaikan bagi sistem keuangan," ujarnya.

Iman yang mendapatkan nomor urut pendaftaran ke-161 mengaku membidik posisi ketua dan wakil ketua anggota dewan komisioner OJK.

Tidak hanya dari dari kalangan perbankan saja, peminat menjadi pimpinan OJK datang dari lembaga keuangan non bank dan pasar modal. Muhammad Sukri misalnya, pria yang menjabat sebagai koordinator tenaga ahli Fraksi Demokrat ini mendaftar pada menit-menit terakhir menjelang penutupan pendaftaran.

Sukri bilang, keikutsertaannya mendaftar sebagai pimpinan OJK mendapat dukungan dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). "Saya khawatir OJK nantinya tidak menampung aspirasi koperasi dan pengusaha kecil," terang Sukri.

Sukri mengaku baru mendaftar di detik-detik terakhir pendaftaran, karena harus memenuhi persyaratan yang cukup banyak. Pria paruh baya ini membidik posisi wakil ketua yang membidangi kode etik, dan pilihan kedua anggota komite bidang edukasi perlindungan konsumen.

Menurut pengakuan Sukri, setelah dirinya masih ada sekitar lima orang yang melakukan proses pendaftaran. Artinya, total pendaftar seleksi calon anggota dewan komisioner OJK sekitar 173 orang.

Sayangnya, Ketua Sekretariat Pansel OJK Dumoly Freddy Pardede ketika dikonfirmasi enggan memberikan keterangan lebih lanjut. "Saya tidak bisa menjelaskan, karena tidak ada kapasitas untuk itu," ujarnya melalui pesan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri