JAKARTA. Minat masyarakat untuk berinvestasi di Obligasi Negara Ritel seri 5 alias ORI005 ternyata tidak terlalu besar. Sejumlah agen penjual ORI005 menilai, penerbitan ORI005 tidak seramai penjualan ORI004 bulan Maret lalu.Pemerintah mulai menawarkan obligasi eceran tersebut hari ini (19/8), dan berakhir tanggal 29 Agustus. Dalam pengalaman sebelumnya, minat investor dalam berburu ORI sudah tampak di hari pertama penawaran.Lantas, apa yang membuat minat masyarakat terhadap ORI menurun? Pasalnya, "Pemerintah sekarang punya banyak instrumen investasi lain yang juga menarik," kata Kepala Divisi Wealth Management Bank BNI Alwas Kurniadi.
Selain itu, investor juga berhati-hati karena trauma dengan pengalaman ketika membeli ORI004. "Harga ORI004 terus tergerus hingga berada di bawah harga parnya" kata Teddy Atmadja, Senior Assistant Vice President Product and Bussiness Development Treasury PT Bank Danamon Indonesia. Walaupun begitu, baik pemerintah maupun agen penjual masih optimis target penjualan ORI005 bakal tercapai. Pasalnya, keuntungan yang ditawarkan ORI005 cukup menarik. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, menegaskan hal itu. "Potensi ORI masih sangat menguntungkan, karena tahun depan bunga SBI masih akan turun," katanya.