KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program subsidi konversi sepeda motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik tampak belum begitu efektif. Pemerintah pun berinisiatif untuk menggratiskan program konversi tersebut. Dalam hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan program konversi motor konvensional menjadi motor listrik sebanyak 1.000 unit yang ditujukan untuk masyarakat Jabodetabek. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, kehadiran program ini diharapkan dapat meningkatkan realisasi program konversi motor listrik yang sebelumnya telah dijalankan pemerintah.
Asal tahu saja, Kementerian ESDM sebenarnya telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp 350 miliar untuk mengkonversi motor BBM menjadi motor listrik dengan target sebanyak 50.000 unit pada 2023 lalu. Kala itu, masyarakat diberi bantuan Rp 7 juta untuk setiap sepeda motor yang dikonversi menjadi motor listrik dan bebas pajak. Baca Juga: Kementerian ESDM Gratiskan Konversi 1.000 Unit Motor Listrik di Jabodetabek Pemerintah sempat menaikkan nilai subsidi konversi motor BBM ke motor listrik menjadi Rp 10 juta per unit pada akhir 2023 mengacu Peraturan Menteri (Permen) ESDM 13/2023. Namun, tampaknya minat masyarakat untuk mengikuti program konversi masih rendah, sehingga akhirnya pemerintah menggratiskan program tersebut untuk 1.000 unit motor di Jabodetabek. "Kami sudah sediakan anggaran konversi tahun lalu sekitar Rp 350 miliar, tapi ini tidak laku," ujar Dadan kepada KONTAN, Kamis (22/8). Kementerian ESDM pun menyebut, sejauh ini sudah ada 788 pengajuan untuk program konversi motor BBM ke motor listrik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 592 unit sedang menjalani tahap konversi dan 196 unit lainnya telah menerima bantuan subsidi. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebut, program konversi motor BBM ke motor listrik diharapkan memberi kontribusi terhadap target penurunan emisi yang mencapai 132,25 juta ton setara karbon dioksida (CO2). "Walau itu bukan hanya dari konversi kendaraan bermotor saja, tetapi dari berbagai efisiensi energi lainnya," imbuh dia, Kamis (22/8). Ia menambahkan, sejumlah badan usaha terlibat dalam program konversi motor BBM menjadi motor listrik. Di antaranya adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Pupuk Indonesia, dan lain-lain.