Peminat SR018 Masih Banyak Meski Suku Bunga The Fed Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor terhadap Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR018 dinilai tak terpengaruh dengan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0,25%. Penawaran SR018 akan ditutup tiga hari lagi pada 29 Maret 2023 pagi setelah mulai dijual 3 Maret lalu.

Per Minggu (26/3) pukul 15.30 WIB, penjualan SR018 T3 mencapai Rp 13,3 triliun. Sedangkan penjualan SR018 T5 mencapai Rp 3,59 triliun. Artinya, total penjualan SR018 hingga sore ini mencapai Rp 16,89 triliun.

SR018 kali ini ditawarkan dalam 2 seri, yaitu SR018-T3 dan SR018-T5. Seri SR018-T3 memiliki tenor 3 tahun dan jatuh tempo pada 10 Maret 2026. Sedangkan, seri SR018-T5 memiliki tenor 5 tahun dan jatuh tempo pada 10 Maret 2028.


Imbal hasil SR018-T3 sebesar 6,25%, sementara imbal hasil SR018-T5 sebesar 6,40%. Keduanya memiliki minimum pemesanan yang sama, yaitu Rp 1 juta.

Baca Juga: Masa Penawaran Tinggal Dua Hari, Seri SR018-T3 Lebih Diminati daripada SR018-T5

Namun, maksimum pemesanan SR018-T3 sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan maksimum pemesanan SR018-T5 sebesar Rp 10 miliar.

General Manager Wealth Management BNI Henny Euginia mengatakan, pemesanan SR018 di BNI masih terus berlanjut, meskipun The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,25%.

“Per tanggal 24 Maret 2023, total penjualan SR018 melalui BNI tercatat Rp 1,1 triliun,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/3).

Baca Juga: Harga SBSN Tertinggal Saat Harga SBN Naik, Ini Sebabnya

Henny mengatakan, total investor yang telah melakukan pemesanan SR018 melalui BNI per 24 Maret adalah sebesar 3.060 investor.

“Pemesanan Rp 1,1 triliun melalui BNI telah memenuhi 110% dari pengajuan target kami kepada Kementerian Keuangan. Mayoritas pemesanan adalah di seri SR018-T3 yang bertenor 3 tahun,” kata Henny.

Menurut Henny, SR018 diminati investor karena dianggap sebagai instrumen investasi yang aman, likuid dan, memberikan kupon sangat menarik. Terlebih lagi, saat ini ada ekspektasi bahwa suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan sudah pada puncaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati