KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia optimistis pemindahan ibukota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara bisa mendongkrak bisnisnya. Terutama terhadap pertumbuhan kredit UMKM perseroan. “BRI optimistis bahwa pemindahan ibu kota negara akan berimbas positif kepada perekonomian, khususnya terkait sumber pertumbuhan karena pusat ekonomi yang baru,” kata Direktur Utama BRI Suprajarto kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8). Baca Juga: Gelar RUPSLB, susunan pengurus dari empat bank BUMN akan ditinjau dalam dua pekan ini
Alasannya, pusat ekonomi baru akan mendorong pengembangan infrastruktur, transportasi, kebutuhan pokok, utilitas industri pendukung kota, area komersial hingga perumahan. Suprajarto menambahkan dipilihnya lokasi di Kalimantan Timur juga akan membuat pertumbuhan ekonomi tak cuma terpusat di Jawa. Ini akan menjadi nilai tambah bagi perseroan mengingat bisnis utama bank terbesar di tanah air ini menyasar segmen UMKM. “UMKM yang selama ini masih terpusat di Pulau Jawa, dengan pembangunan Ibu Kota baru di Pulau Kalimantan, akan menjadi lebih merata penyebarannya. Hal ini akan berdampak positif pada permintaan kredit UMKM, baik kredit investasi maupun kredit modal kerja,” papar Suprajarto. Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kalimantan timur sejatinya memiliki potensi industri perbankan yang mumpuni. Bahkan, Kalimantan Timur paling unggul dibandingkan provinsi lain di Kalimantan. Baca Juga: LinkAja syariah siap meluncur bulan November nanti Terutama terkait kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga, Kalimantan Timur berada di posisi delapan besar berada di bawah enam provinsi di Jawa, dan satu provinsi di Sumatera yaitu Sumatera Utara. Pada Juni 2019, Industri perbankan di Kalimantan Timur berhasil menghimpun total DPK senilai Rp 106,60 triliun. Capaian tersebut tumbuh 15,96% (yoy) dibandingkan Juni 2018 sebesar Rp 91,93 triliun.