Pemkab Jember setop izin pendirian toko modern



JEMBER.  Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur berencana menghentikan pemberian izin baru pendirian toko modern/swalayan berjaringan. Ini sesuai dengan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Jember 2016-2021 melalui 22 janji kerja yang diimplementasikan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Bupati Jember Faida mengatakan, keberadaan toko modern berjaringan seperti Alfamart dan Indomaret bukan menjadi masalah di Jember dan masyarakat sekitarnya. Namun, sebagian warga mengeluhkan perkembangan toko tersebut yang tidak terkendali.

"Sesuai komitmen dalam program kerja Pemkab Jember yakni kami menghentikan izin pendirian baru bagi toko modern berjaringan dan memaksimalkan peran toko modern berjaringan yang sudah ada bagi perkembangan Jember ke depan," tuturnya saat beraudiensi dengan pimpinan wilayah toko modern di Jember (Alfamart dan Indomaret) di Jember, Rabu (3/8).


Menurutnya, toko modern berjaringan itu diharapkan memberikan akses terhadap binaan usaha kecil warga sekitar di masing-masing titik toko yang ada. Bahkan pada saat perpanjangan izin toko modern akan ditambahkan persyaratan yakni memaksimalkan penjualan produk lokal Jember.

"Kami berharap agar sinergi antara Pemkab Jember dengan toko modern berjaringan baik Alfamart maupun Indomaret dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar toko dan tetap berperan dalam pengembangan warung berjaringan yang sudah dibina, serta mendukung program kerja Pemkab Jember," katanya.

Sementara Branch Manager Alfamart wilayah Keresidenan Besuki Anang Sani Setiawan mengatakan, pihaknya sangat mendukung program dari Bupati Jember untuk menyediakan produk lokal yang ada di Kabupaten Jember.

"Kami sudah melakukan instruksi Bupati Jember bahkan sebelumnya seperti edamame sudah dipasarkan melalui Alfamart, namun karena kesulitan suplai dengan banyaknya permintaan di outlet (gerai), akhirnya putus sendiri. Intinya semua outlet Alfamart di Jember telah menyediakan produk masyarakat sekitar," tuturnya.

Ia mengatakan kendala yang ada biasanya industri rumah tangga yang mengelola produk lokal kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar seiring dengan permintaan barang yang semakin meningkat. "Kami menyarankan untuk dibentuk asosiasi atau wadah produk lokal di Jember yang tujuannya agar masyarakat tidak kesulitan untuk menyalurkan produknya kepada kami," ujarnya. (Zumrotun Solichah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini