KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, tengah mempertimbangkan wacana untuk menghapus program lima hari sekolah dan mengembalikan waktu sekolah menjadi enam hari. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan kajian terkait rencana tersebut. "Dengan enam hari sekolah nanti, anak-anak sekolah di sore hari punya lebih banyak waktu berkegiatan di masyarakat," kata Bambang saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).
Alasan sekolah kembali jadi 6 hari Bambang menambahkan bahwa pengembalian waktu sekolah ini akan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan bersama teman-temannya, seperti bermain dan berolahraga. "Anak-anak jadi bisa mengaji di TPQ atau masjid, dan lain-lain," ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa wacana ini merupakan perwujudan aspirasi masyarakat. Baca Juga: Akses pip.dikdasmen.go.id dengan NISN dan NIK, Ini Cara Cek Penerima PIP Maret 2025 "Intinya, perubahan anggaran 2025 kami akan membuat kajian untuk penguatan enam hari sekolah," jelas Bambang. Program lima hari sekolah Sebelumnya, program lima hari sekolah diterapkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pada Juli 2017. Kebijakan tersebut diambil untuk menyesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017. Tonton: Profil Brian Yuliarto, Menteri Baru Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Pemerintah Kota Semarang kini berupaya untuk menyesuaikan kebijakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan anak-anak di kota tersebut.