JAKARTA. Pertumbuhan industri hilir kakao terus menanjak saban tahun. Produksi biji kakao selama tahun ini diproyeksikan mencapai 500.000 ton. Seberat 380.000 ton atau setara dengan 76% dari total produksi itu, terserap pasar domestik. Melihat gairah industri kakao dalam negeri, pemodal asing pun tertarik membenamkan investasinya di Indonesia. Penerapan bea keluar kakao yang berlaku sejak 2010 lalu telah berdampak positif bagi industri pengolahan biji kakao dalam negeri. Tahun depan, volume ekspor biji kakao diprediksi terus menyusut hingga di bawah 150.000 ton. "Bahkan, pada 2015 nanti, kami memperkirakan tidak akan ada lagi ekspor biji kakao asal Indonesia," ungkap Zulhefi Sikumbang, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Industri pengolahan biji kakao domestik memang kian menarik. Sejumlah investor mulai masuk Indonesia untuk menanamkan modalnya. Faktor inilah yang menyebabkan penyerapan biji kakao dari dalam negeri terus meningkat.
Pemodal asing melirik potensi industri hilir kakao
JAKARTA. Pertumbuhan industri hilir kakao terus menanjak saban tahun. Produksi biji kakao selama tahun ini diproyeksikan mencapai 500.000 ton. Seberat 380.000 ton atau setara dengan 76% dari total produksi itu, terserap pasar domestik. Melihat gairah industri kakao dalam negeri, pemodal asing pun tertarik membenamkan investasinya di Indonesia. Penerapan bea keluar kakao yang berlaku sejak 2010 lalu telah berdampak positif bagi industri pengolahan biji kakao dalam negeri. Tahun depan, volume ekspor biji kakao diprediksi terus menyusut hingga di bawah 150.000 ton. "Bahkan, pada 2015 nanti, kami memperkirakan tidak akan ada lagi ekspor biji kakao asal Indonesia," ungkap Zulhefi Sikumbang, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Industri pengolahan biji kakao domestik memang kian menarik. Sejumlah investor mulai masuk Indonesia untuk menanamkan modalnya. Faktor inilah yang menyebabkan penyerapan biji kakao dari dalam negeri terus meningkat.