KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penggabungan usaha PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) bakal menguntungkan keuangan Provinsi Banten. Sebab, jika upaya penyelamatan Bank Banten dilakukan mandiri, Pemprov Banten butuh merogoh kocek APBD cukup dalam. “Pemprov Banten dari awal berupaya mempertahankan Bank Banten. Kalau melalui suntikan APBD, kami harus siapkan dana Rp 2,8 triliun,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim dalam keterangan resmi, Senin (25/4). Nilai tersebut sejatinya tak kecil, setara lebih dari 20% APBD Banten 2020 senilai Rp 13,214 triliun. Adapun penyertaan modal daerah (PMD) dialokasikan Pemprov Banten dalam APBD 2020 senilai Rp 50 miliar.
Pemprov Banten butuh Rp 2,8 triliun untuk menyelamatkan Bank Banten
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penggabungan usaha PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) bakal menguntungkan keuangan Provinsi Banten. Sebab, jika upaya penyelamatan Bank Banten dilakukan mandiri, Pemprov Banten butuh merogoh kocek APBD cukup dalam. “Pemprov Banten dari awal berupaya mempertahankan Bank Banten. Kalau melalui suntikan APBD, kami harus siapkan dana Rp 2,8 triliun,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim dalam keterangan resmi, Senin (25/4). Nilai tersebut sejatinya tak kecil, setara lebih dari 20% APBD Banten 2020 senilai Rp 13,214 triliun. Adapun penyertaan modal daerah (PMD) dialokasikan Pemprov Banten dalam APBD 2020 senilai Rp 50 miliar.