JAKARTA. Kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk menguasai 30% pangsa pasar sapi di DKI disambut antusias para pedagang sapi di ibu kota. Pasalnya, masuknya pemerintah sebagai pedagang sapi membuka peluang lebih besar bagi para pedagang sapi untuk memilih. Sebab selama ini, pedagang hanya membeli sapi dari perusahaan swasta yang cenderung menentukan harga sendiri. Asnawi, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengatakan, apabila Pemprov DKI bisa mengelola dan menguasai pasar sapi sebesar 30% di DKI maka itu menjadi peluang besar bagi para pedagang. Pasalnya, pedagang mempunyai banyak pilihan untuk membeli daging dari pemasok yang selama ini masih dikuasai swasta. "Bahkam pedagang juga bisa memesan sapi langsung dari NTT karena biaya angkutnya lebih murah," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (15/11).
Pemprov DKI diminta konsisten soal pengadaan sapi
JAKARTA. Kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk menguasai 30% pangsa pasar sapi di DKI disambut antusias para pedagang sapi di ibu kota. Pasalnya, masuknya pemerintah sebagai pedagang sapi membuka peluang lebih besar bagi para pedagang sapi untuk memilih. Sebab selama ini, pedagang hanya membeli sapi dari perusahaan swasta yang cenderung menentukan harga sendiri. Asnawi, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengatakan, apabila Pemprov DKI bisa mengelola dan menguasai pasar sapi sebesar 30% di DKI maka itu menjadi peluang besar bagi para pedagang. Pasalnya, pedagang mempunyai banyak pilihan untuk membeli daging dari pemasok yang selama ini masih dikuasai swasta. "Bahkam pedagang juga bisa memesan sapi langsung dari NTT karena biaya angkutnya lebih murah," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (15/11).