JAKARTA – Guna mengurangi kemacetan di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengupayakan pengembangan moda transportasi massa. Salah satunya dengan meningkatkan efektifitas bus transjakarta. Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Muhayat mengungkapkan, pihak manajemen operasional busway saat ini sedang memperbaiki agar jarak kedatangan antar bus tidak terlalu lama dan kondisi bus tidak terlalu penuh. “Saat ini juga dikaji lokasi-lokasi yang memerlukan gedung parkir agar memudahkan pengguna kendaraan pribadi beralih ke bus transjakarta,” jelasnya di Jakarta, rabu (7/10). Seluruh upaya perbaikan tersebut merupakan bagian dari pemenuhan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) dam Standard Operasional System (SOP) operasional busway yang ditetapkan Pemporv DKI menggandeng Institute Transportation Development and Policy (ITDP). Menurut Kepala BLU Transjakarta, Daryati Asrining Rini, saat ini SPM sudah dilaksanakan secara teknis. “Saat ini ITDP beserta BLU dan Pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang menyiapkan bahasa hukum untuk membuat payung hukum SPM oleh Pemprov,” jelasnya. Untuk itu, draft tersebut disampaikan ke Biro Hukum DKI Jakata untuk selanjutnya diminta penetapan oleh Gubernur DKI Jakarta. Payung hukum pelaksanaan prosedur tersebut adalah Peraturan Gubernur (Pergub). Draft pergubnya sendiri sudah jadi, dan diharapkan menjadi pergub secepatnya. Di dalam SPM tersebut, standar pelayanan yang ditekankan ada empat aspek, yaitu kehandalan, keamanan dan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan. Dalam aspek kehandalan tersebut, TransJakarta menjamin kehandalan operasional, termasuk kesiapan operasional bus, sarana dan prasarana, sistem operasi, dan petugas operasi. Yang menjadi indikator antara lain konsistensi jam pelayanan, waktu perjalanan, ketepatan jarak antar bus, dan jarak antara pintu bus dan halte saat merapat. Sedangkan dalam aspek keamanan dan keselamatan, TransJakarta menjamin keamanan dan keselamatan penumpang saat menikmati layanan Busway. Mulai dari keselamatan penumpang di halte bus, keselamatan di dalam bus, dan keselamatan jalur bus. Sementara dari aspek keamanan yang ditekankan adalah keamanan didalam halte dan keamanan di dalam bus. Dari aspek kemudahan, TransJakarta menjamin bahwa penumpang bisa mendapat berbagai kemudahan dalam menikmati layanan busway. antara lain kemudahan mendapatkan informasi, kecepatan dalam penjualan tiket, kemudahan melaporkan/menemukan kehilangan barang, dan kemudahan akses menuju ke halte dan dari halte. Sedangkan dari aspek kenyamanan, TransJakarta menjamin bahwa jasa layanan busway akan dinikmati penumpang secara nyaman. Indikator kenyamanan tersebut, antara lain, kebersihan di dalam halte, suhu di dalam halte, penerangan di dalam halte, kebersihan di dalam bus, suhu di dalam bus, dan penerangan di dalam bus. Selain itu, kepadatan penumpang di dalam halte, kepadatan penumpang di dalam bus, waktu tunggu di halte, kehandalan pengemudi, dan pelayanan petugas.
Pemprov DKI Godok Standar Pelayanan Busway
JAKARTA – Guna mengurangi kemacetan di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengupayakan pengembangan moda transportasi massa. Salah satunya dengan meningkatkan efektifitas bus transjakarta. Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Muhayat mengungkapkan, pihak manajemen operasional busway saat ini sedang memperbaiki agar jarak kedatangan antar bus tidak terlalu lama dan kondisi bus tidak terlalu penuh. “Saat ini juga dikaji lokasi-lokasi yang memerlukan gedung parkir agar memudahkan pengguna kendaraan pribadi beralih ke bus transjakarta,” jelasnya di Jakarta, rabu (7/10). Seluruh upaya perbaikan tersebut merupakan bagian dari pemenuhan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) dam Standard Operasional System (SOP) operasional busway yang ditetapkan Pemporv DKI menggandeng Institute Transportation Development and Policy (ITDP). Menurut Kepala BLU Transjakarta, Daryati Asrining Rini, saat ini SPM sudah dilaksanakan secara teknis. “Saat ini ITDP beserta BLU dan Pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang menyiapkan bahasa hukum untuk membuat payung hukum SPM oleh Pemprov,” jelasnya. Untuk itu, draft tersebut disampaikan ke Biro Hukum DKI Jakata untuk selanjutnya diminta penetapan oleh Gubernur DKI Jakarta. Payung hukum pelaksanaan prosedur tersebut adalah Peraturan Gubernur (Pergub). Draft pergubnya sendiri sudah jadi, dan diharapkan menjadi pergub secepatnya. Di dalam SPM tersebut, standar pelayanan yang ditekankan ada empat aspek, yaitu kehandalan, keamanan dan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan. Dalam aspek kehandalan tersebut, TransJakarta menjamin kehandalan operasional, termasuk kesiapan operasional bus, sarana dan prasarana, sistem operasi, dan petugas operasi. Yang menjadi indikator antara lain konsistensi jam pelayanan, waktu perjalanan, ketepatan jarak antar bus, dan jarak antara pintu bus dan halte saat merapat. Sedangkan dalam aspek keamanan dan keselamatan, TransJakarta menjamin keamanan dan keselamatan penumpang saat menikmati layanan Busway. Mulai dari keselamatan penumpang di halte bus, keselamatan di dalam bus, dan keselamatan jalur bus. Sementara dari aspek keamanan yang ditekankan adalah keamanan didalam halte dan keamanan di dalam bus. Dari aspek kemudahan, TransJakarta menjamin bahwa penumpang bisa mendapat berbagai kemudahan dalam menikmati layanan busway. antara lain kemudahan mendapatkan informasi, kecepatan dalam penjualan tiket, kemudahan melaporkan/menemukan kehilangan barang, dan kemudahan akses menuju ke halte dan dari halte. Sedangkan dari aspek kenyamanan, TransJakarta menjamin bahwa jasa layanan busway akan dinikmati penumpang secara nyaman. Indikator kenyamanan tersebut, antara lain, kebersihan di dalam halte, suhu di dalam halte, penerangan di dalam halte, kebersihan di dalam bus, suhu di dalam bus, dan penerangan di dalam bus. Selain itu, kepadatan penumpang di dalam halte, kepadatan penumpang di dalam bus, waktu tunggu di halte, kehandalan pengemudi, dan pelayanan petugas.