JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menyediakan transportasi massal bagi masyarakat, terutama yang terintegrasi ke wilayah penyangga Jakarta. Kini, Pemprov DKI Jakarta menggulirkan rencana untuk membangun MRT Cikarang-Balaraja. Sebelumnya, pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) jalur Selatan-Utara Tahap I dari Lebak Bulus-Bunderan HI sudah bergulir dan studi tahap II dari Bunderan HI-Kampun Bandan masih berlangsung, "Kami melihat MRT yang dari Timur ke Barat ini belum dimulai dan baru berjalan jalur dari Selatan ke Utara, sehingga jalur Timur ke Barat ini jangan tunggu jalur Selatan ke Utara selesai untuk dibangun," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Kamis (24/4). Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, rencana MRT muncul saat rapat terakhir di kantor Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Kala itu, DKI sempat mempertanyakan siapa pihak akan membuat dan menanggung biaya atas studi proyek ini. Cikarang yang notabene masuk wilayah provinsi Jawa Barat dan Balaraja yang ada dalam kekuasaan provinsi Banten membuat dua provinsi ini harus dilibatkan juga. Tapi, kedua wilayah itu keberatan sehingga akhirnya pusat dan DKI yang akan menggelar proyek ini. Berbeda dengan jalur Selatan-Utara, MRT jalur anyar ini tak bisa mengandalkan Jepang karena negara Matahari Terbit itu sudah dengan tegas mengatakan proyek ini tak menguntungkan. "Nah, sekarang kami akan undang perusahaan swasta yang pernah membiayai proyek MRT di negara lain untuk ikut. Perusahaan itu akan membuat kajian awal apakah untung atau tidak. Basuki mengatakan, DKI tak akan buat sendiri kajian MRT ini karena banyak konsultan yang sudah antre jika DKI melakukan kajian ini.
Pemprov DKI gulirkan proyek MRT Cikarang-Balaraja
JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menyediakan transportasi massal bagi masyarakat, terutama yang terintegrasi ke wilayah penyangga Jakarta. Kini, Pemprov DKI Jakarta menggulirkan rencana untuk membangun MRT Cikarang-Balaraja. Sebelumnya, pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) jalur Selatan-Utara Tahap I dari Lebak Bulus-Bunderan HI sudah bergulir dan studi tahap II dari Bunderan HI-Kampun Bandan masih berlangsung, "Kami melihat MRT yang dari Timur ke Barat ini belum dimulai dan baru berjalan jalur dari Selatan ke Utara, sehingga jalur Timur ke Barat ini jangan tunggu jalur Selatan ke Utara selesai untuk dibangun," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Kamis (24/4). Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, rencana MRT muncul saat rapat terakhir di kantor Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Kala itu, DKI sempat mempertanyakan siapa pihak akan membuat dan menanggung biaya atas studi proyek ini. Cikarang yang notabene masuk wilayah provinsi Jawa Barat dan Balaraja yang ada dalam kekuasaan provinsi Banten membuat dua provinsi ini harus dilibatkan juga. Tapi, kedua wilayah itu keberatan sehingga akhirnya pusat dan DKI yang akan menggelar proyek ini. Berbeda dengan jalur Selatan-Utara, MRT jalur anyar ini tak bisa mengandalkan Jepang karena negara Matahari Terbit itu sudah dengan tegas mengatakan proyek ini tak menguntungkan. "Nah, sekarang kami akan undang perusahaan swasta yang pernah membiayai proyek MRT di negara lain untuk ikut. Perusahaan itu akan membuat kajian awal apakah untung atau tidak. Basuki mengatakan, DKI tak akan buat sendiri kajian MRT ini karena banyak konsultan yang sudah antre jika DKI melakukan kajian ini.