Pemprov DKI Jakarta Bersiap Revitalisasi Jalur Pedestrian di Jalan Utama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan merevitalisasi jalur pedestrian atau trotoar di empat ruas jalan tahun ini. Keempat trotoar tersebut yakni di Jalan HR Rasuna Said sisi Barat, Jalan MT Haryono sisi Utara, Kawasan TOD Tanah Abang, dan Jalan Raya Duri Kosambi.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo merinci, revitalisasi trotoar di Jalan HR Rasuna Said sisi Barat mulai dari simpang Gatot Subroto sampai Jalan Setiabudi Utara Raya dengan estimasi panjang 3.920 meter.

“Di Jalan HR Rasuna aspalnya sudah dikerjakan tahun kemarin, tahun ini revitalisasi trotoarnya. Adapun trotoar di Jalan HR Rasuna di bawah LRT Jabodebek sudah ada yang ditata oleh Adhi Karya. Di luar itu belum. Itu yang kami kerjakan,” ujar Heru, dalam keterangan Kamis (18/1).


Baca Juga: Kementerian PUPR Selesaikan 7 Paket Peningkatan Jalan dan Jembatan DPSP Borobudur

Sedangkan revitalisasi trotoar di Jalan MT Haryono sisi Utara dilakukan mulai dari Simpang Pancoran sampai Jalan Otto Iskandardinata lanjutan dengan estimasi panjang 3.275 meter.

“Trotoar MT Haryono sisi Selatan yang dilalui LRT sudah ditata, tahun ini kami tata sisi Utaranya,” ucap Heru.

Heru menjelaskan, untuk revitalisasi trotoar di kawasan transit oriented development (TOD) Tanah Abang sebagai upaya dukungan atas pengembangan Stasiun Tanah Abang yang diinisiasi oleh DJKA Kementerian Perhubungan RI. Estimasi revitalisasi  panjang trotoar sepanjang 468 meter.

Terakhir, revitalisasi trotoar di Jalan Duri Kosambi adalah revitalisasi lanjutan tahun sebelumnya dengan estimasi panjang 570 meter.

“Nanti ada pengembangan TOD Tanah Abang. Kami ditugaskan untuk merevitalisasi trotoar, jadi revitalisasinya menyesuaikan pengembangan Stasiun Tanah Abang tersebut,” kata Heru.

Heru menjelaskan, lebar trotoar nantinya sekitar empat meter dan akan dilengkapi bollard, tempat duduk, lampu penerangan jalan umum (PJU) dan guiding block.

“Sekarang masih perencanaan. Penataan trotoar tidak mengubah jumlah lajur jalan, sesuai kondisi saat ini. Percontohannya seperti di Jalan Sudirman Thamrin dan Tugu Proklamasi, tapi bisa pakai stamp concrete, bisa pakai batu alam,” tandas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon