Pemprov DKI janji akan bangun banyak sumur resapan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sigap menghadapi banjir yang terjadi pada Senin (11/12). Sebab, penanganan banjir hanya dilakukan seperti biasanya, yakni mengalirkan luapan air ke laut.

"Kemarin kelihatan ketidaksigapan semua ya. Bukan hanya masyarakat, tapi pemerintah juga ikut bertanggung jawab karena cara penanganan kita yang masih this is as usual, airnya disalurkan secepat-cepatnya ke laut," ujar Sandi di Stadion Akuatik GBK, Selasa (12/12).

Menurut Sandi, penanganan yang tepat saat terjadinya banjir seharusnya dialirkan ke bawah tanah. Sebab, tanah sudah memiliki akuifer alami, yakni lapisan tanah atau kulit bumi yang dapat menahan air.


"Kemarin itu kalau kita lihat jumlah air yang segitu banyak bisa disimpan di bawah tanah, kita punya aquifer, aqueduct, tempat penyimpanan di bawah tanah itu, yang diciptakan oleh Allah SWT itu hujan itu malah jadi berkah," kata dia.

Cara yang dilakukan untuk mengalirkan air ke bawah tanah yakni dengan membuat sumur-sumur resapan. Untuk mengantisipasi banjir akibat tingginya intensitas curah hujan, ke depan Sandi menyebut Pemprov DKI akan membangun banyak sumur resapan tersebut.

"Memang harus diubah pola berpikirnya, gimana bukan hanya menyalurkan air tapi mengembalikan ke tanah dengan sumur-sumur resapan. Itu bagian dari impian kami nanti 50 tahun ke depan," ucap Sandi.

Pada Senin kemarin, Sandi menyebut intensitas hujan paling tinggi dibandingkan hujan sebelum-sebelumnya. Sejumlah kawasan terimbas genangan hingga banjir dengan ketinggian beragam akibat tingginya curah hujan tersebut.

"Ini kejadian force majeur, dengan curah hujan, saya pantau kemarin, ini tertinggi kemarin. Jadi, dalam waktu yang singkat sekali, curah hujannya luar biasa banyaknya," kata Sandi. (Nursita Sari)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: Sandiaga Sebut Banjir di Jakarta karena Air Disalurkan Secepatnya ke Laut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie