JAKARTA. Molornya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 berdampak terhadap tidak terbayarnya tagihan listrik di semua kantor dan fasilitas yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI dalam dua bulan terakhir. Tercatat dari mulai kantor wali kota, kantor kecamatan, kantor kelurahan, hingga puskesmas dan rumah pompa air terancam diputus aliran listriknya oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum bisa merinci total tagihan yang ditunggak oleh Pemprov DKI. Namun, kata dia, rata-rata total tagihan listrik di setiap kantor wali kota berkisar antara Rp 800 juta-Rp 1 miliar.
Pemprov DKI nunggak bayar listrik 2 bulan
JAKARTA. Molornya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 berdampak terhadap tidak terbayarnya tagihan listrik di semua kantor dan fasilitas yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI dalam dua bulan terakhir. Tercatat dari mulai kantor wali kota, kantor kecamatan, kantor kelurahan, hingga puskesmas dan rumah pompa air terancam diputus aliran listriknya oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum bisa merinci total tagihan yang ditunggak oleh Pemprov DKI. Namun, kata dia, rata-rata total tagihan listrik di setiap kantor wali kota berkisar antara Rp 800 juta-Rp 1 miliar.