Pemprov Jabar masih tunda perizinan LRT Jabodebek



JAKARTA. Proyek Light Rail Transit (LRT) rupanya masih terganjal penyelesaian pembebasan lahan di sejumlah titik. Belum adanya perizinan penetapan lokasi (panlok) menjadi salah satu biang masalahnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar menyatakan, untuk menindaklanjuti penlok, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Barat menunggu kelengkapan dokumen perizinan trase dari Ditjen Perkeretaapian dan PT Adhi KaryaTbk.

Setidaknya ada tiga titik jalur LRT Jabodebek yang dilalui. Di antaranya Bekasi Barat, Bekasi Timur dan Cibubur-Bogor. Namun dari ketiga titik ini, Dedy meminta izin trase yang dikeluarkan tak secara parsial.


"Cibubur- Bogor belum dibuat perencanaannya. Ini kan jadi parsial, kita ingin tiga trase tadi harus lengkap dokumen perencanaannya," kata Dedy, di Kantor Kemenko Maritim, Rabu (2/8).

Dedy bilang jika semua dokumennya telah dibereskan Ditjen Perkeretaapian maka perizinan penlok akan bisa dikeluarkan secepatnya.

"Paling lama dua minggu kalau penlok nanti setelah itu kita turunin satu tim sosialisasi di setiap kecamatan untuk mendampingi kontraktornya," jelasnya.

Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Zulkifli, mengatakan pihaknya akan mempercepat trase untuk Cibubur-Bogor. Pihaknya juga diminta untuk menghitung potensi jalur tersebut.

"Kita diminta mempercepat trase Cibubur-Bogor, ya kita mau mempercepat juga," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto