BANJARMASIN. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menganggarkan dana lebih dari Rp 11 triliun untuk merealisasikan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dana tersebut berasal dari APBD, BUMN dan swasta. Proyek itu dilaporkan Gubernur Kalsel Rudy Ariffi di hadapan Wakil Presiden Boediono pada Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak - Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke 41 Tingkat Nasional Tahun 2013 yang diselenggarakan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Kamis (30/5). "Keseluruhan proyek MP3EI di Kalsel tersebut senilai lebih dari Rp 11 triliun. Kami berharap proyek-proyek MP3EI itu akan meningkatkan investasi dan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Selatan sehingga pembangunan dapat sejajar dengan pembangunan di wilayah Indonesia lainnya," ujar Rudy.Rudy menguraikan, dari sepuluh proyek tersebut, sembilan diantaranya sudah direalisasikan pembangunannya. Proyek tersebut antara lain pembangunan PLTU Asam-asam unit 3 dan 4 berkapasitas 2x65 megawatt (MW) di Kabupaten Tanah Laut oleh PT PLN dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun.Kemudian sekolah unggulan Provinsi Kalsel, SMA Banua Kalsel bilingual boarding school di Kabupaten Banjar dengan nilai investasi Rp 45 miliar; pabrik minyak goreng kapasitas 3000 ton per hari oleh PT Smart Tbk di Kabupaten Kota Baru dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun; pembangunan pabrik minyak goreng kapasitas 2.500 metrik ton per hari dan dermaga sepanjang 300 meter oleh PT Golden Hope Nusantara di Kabupaten Kota Baru Rp 1,2 triliun. Ada juga pabrik besi Spons Rotary Klin kapasitas 315.000 ton per tahun dan power plant 2x14 MW di Tanah Bumbu oleh PT MJIS dengan nilai investasi 1,3 triliun; Coal Fired Power Plant, PLTU kapasitas 2x30 MW di Kabupaten Tabalong oleh PT Adaro Power Group dengan nilai invetasi Rp1,6 triliun; proyek pengembangan infrastruktur pertambangan di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Kota Baru oleh PT Arutmin Indonesia nilai investasi Rp1,5 triliun.Terakhir adalah proyek pengembangan terminal peti kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin oleh PT Pelindo III nilai investasi Rp 375 miliar dan pabrik dry iron core di Kabupaten Sebuku oleh PT SILO senilai Rp 1,2 triliun. Pembangunan keseluruhan proyek tersebut dalam rangka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41Tingkat Nasional 2013 Kalsel ditandai dengan groundbreaking proyek flyover Gatot Subroto Banjarmasin senilai Rp 246 miliar. Menanggapi itu, Wakil Presiden Boediono menyampaikan apresiasi atas sejumlah pencapaian proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Selatan. “Saya menyampaikan rasa bangga terhadap kemajuan pembangunan yang disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan mengenai kemajuan di Provinsi Kalimantan Selatan, lanjutkan, terus tingkatkan di masa-masa yang akan datang,” kata BoedionoCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemprov Kalsel anggarkan Rp 11 triliun unruk MP3EI
BANJARMASIN. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menganggarkan dana lebih dari Rp 11 triliun untuk merealisasikan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dana tersebut berasal dari APBD, BUMN dan swasta. Proyek itu dilaporkan Gubernur Kalsel Rudy Ariffi di hadapan Wakil Presiden Boediono pada Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak - Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke 41 Tingkat Nasional Tahun 2013 yang diselenggarakan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Kamis (30/5). "Keseluruhan proyek MP3EI di Kalsel tersebut senilai lebih dari Rp 11 triliun. Kami berharap proyek-proyek MP3EI itu akan meningkatkan investasi dan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Selatan sehingga pembangunan dapat sejajar dengan pembangunan di wilayah Indonesia lainnya," ujar Rudy.Rudy menguraikan, dari sepuluh proyek tersebut, sembilan diantaranya sudah direalisasikan pembangunannya. Proyek tersebut antara lain pembangunan PLTU Asam-asam unit 3 dan 4 berkapasitas 2x65 megawatt (MW) di Kabupaten Tanah Laut oleh PT PLN dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun.Kemudian sekolah unggulan Provinsi Kalsel, SMA Banua Kalsel bilingual boarding school di Kabupaten Banjar dengan nilai investasi Rp 45 miliar; pabrik minyak goreng kapasitas 3000 ton per hari oleh PT Smart Tbk di Kabupaten Kota Baru dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun; pembangunan pabrik minyak goreng kapasitas 2.500 metrik ton per hari dan dermaga sepanjang 300 meter oleh PT Golden Hope Nusantara di Kabupaten Kota Baru Rp 1,2 triliun. Ada juga pabrik besi Spons Rotary Klin kapasitas 315.000 ton per tahun dan power plant 2x14 MW di Tanah Bumbu oleh PT MJIS dengan nilai investasi 1,3 triliun; Coal Fired Power Plant, PLTU kapasitas 2x30 MW di Kabupaten Tabalong oleh PT Adaro Power Group dengan nilai invetasi Rp1,6 triliun; proyek pengembangan infrastruktur pertambangan di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Kota Baru oleh PT Arutmin Indonesia nilai investasi Rp1,5 triliun.Terakhir adalah proyek pengembangan terminal peti kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin oleh PT Pelindo III nilai investasi Rp 375 miliar dan pabrik dry iron core di Kabupaten Sebuku oleh PT SILO senilai Rp 1,2 triliun. Pembangunan keseluruhan proyek tersebut dalam rangka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41Tingkat Nasional 2013 Kalsel ditandai dengan groundbreaking proyek flyover Gatot Subroto Banjarmasin senilai Rp 246 miliar. Menanggapi itu, Wakil Presiden Boediono menyampaikan apresiasi atas sejumlah pencapaian proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Selatan. “Saya menyampaikan rasa bangga terhadap kemajuan pembangunan yang disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan mengenai kemajuan di Provinsi Kalimantan Selatan, lanjutkan, terus tingkatkan di masa-masa yang akan datang,” kata BoedionoCek Berita dan Artikel yang lain di Google News