Pemudik Diprediksi Naik, Peluang Multifinance Cairkan Kredit Mobil Terbuka Lebar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur lebaran tahun ini bisa menjadi titik balik jumlah pemudik pasca pandemi. Terlebih, ini pertama kali Lebaran tanpa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Tak tanggung-tanggung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan total jumlah potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun ini yang mencapai 123,8 juta orang. Naik 14,2% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 85,5 juta orang.

Sementara itu, pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Diprediksi jumlahnya mencapai 27,32 juta orang atau 22,7% dari total pergerakan.


Baca Juga: Multifinance Geber Pembiayaan di Bulan Ramadan

Kondisi tersebut tentunya menjadi peluang bagus bagi perusahaan multifinance yang menyediakan kredit kendaraan roda empat. Bukan tidak mungkin, masyarakat mengajukan kredit baru untuk sekadar mudik bersama keluarga di hari raya.

“Bulan puasa ini mungkin ada kenaikan sampai dua minggu awal di April. Ekspektasinya seperti itu,” ujar Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno, Kamis (23/3).

Suwandi menambahkan, semestinya jumlah kredit mobil baru di Ramadan tahun ini juga bisa lebih baik dari tahun lalu. Didukung oleh ketersediaan stok yang sempat menjadi masalah di tahun lalu.

Ia bilang mobil-mobil yang bakal menarik minat masyarakat di momen Ramadhan tetap di jenis mobil Low Cost Green Car atau LCGC yang memang merupakan mobil keluarga. Namun, tak membedakan apakah mobil baru atau bekas yang akan lebih banyak diminati.

“Mobil baru mestinya lebih baik, tapi bekas juga ada pasarnya,” imbuhnya.

Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Sylvanus Gani juga menilai, momen Ramadan ini biasanya banyak keluarga tertarik untuk membeli mobil untuk digunakan mudik.

Di Adira, ia melihat penyaluran kredit sudah mulai terlihat ramai di dua bulan pertama tahun ini. Rata-rata per bulannya, Adira Finance telah menyalurkan sekitar Rp 3,3 triliun hingga Rp 3,4 triliun.

“Di akhir Maret ini, kami optimistis bisa 15% lebih baik dibandingkan bulan-bulan lalu. Puncaknya dua minggu sebelum lebaran ” ujar Gani.

Ia menambahkan, momen Ramadan bagi Adira Finance memang menjadi salah satu momen pembiayaan tertinggi sepanjang tahun, ditambah dengan momen akhir tahun.

Baca Juga: Sambut Bulan Ramadan, Multifinance Pasang Target Pembiayaan Tinggi

Kedua momen tersebut bisa menjadi penentu untuk perusahaan mencapai target tahunannya. Dimana, Adira Finance menargetkan tumbuh hingga 20% dari pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp 31,7 triliun.

“Tapi kami berharap, kredit tetap bagus di bulan-bulan setelah lebaran,” imbuhnya.

Meskipun permintaan kredit diperkirakan tinggi, perhatian terhadap risiko kredit macet (NPF) rasanya juga perlu diperhatikan. Sebab, jika mitigasi risiko tidak dilakukan secara cermat, NPF bisa naik.

Jika menilik data OJK per Januari 2023, NPF multifinance berada di level 2,40% dan mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya. Di tahun lalu, NPF setelah lebaran juga sempat mengalami kenaikan secara bulanan, contoh Mei 2022 di level 2,77% dan di Juni 2022 di level 2,81%.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyadari, setelah tantangan ketersediaan stok di tahun ini berkurang, tantangan lainnya adalah pengelolaan dari risiko kredit macet itu sendiri.

“Tantangan yang utama masih pengelolaan risiko dan NPL,” ujar Roni.

BCA Finance menargetkan penyaluran kredit di momen Ramadhan tahun ini mencapai Rp 3,5 triliun. Rata-rata penyaluran kredit di BCA Finance tiap bulannya senilai Rp 3 triliun.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo pun memiliki cara tersendiri agar mitigasi risiko tetap terjaga di momen Ramadan. Salah satunya adalah mengurangi deviasi-deviasi yang ada.

“Misalnya kebijakan DP 20% tenor maksimal 3 tahun, biasa ada pengajuan deviasi misal DP 15% atau tenor jadi 4 tahun,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi