KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) baru saja merilis hasil survei daring potensi pergerakan masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Prediksi menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat mencapai angka yang mengesankan, yaitu 107,63 juta orang, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengumumkan hasil survei ini dalam pernyataan pers, Senin (20/11). "Pada libur Nataru tahun lalu, diprediksi pergerakan mencapai 44,17 juta orang, sementara tahun ini kami memperkirakan akan ada 107,63 juta orang. Artinya, terjadi peningkatan yang sangat signifikan di atas seratus persen, sekitar 143,65%," ungkap Menteri Budi Karya Sumadi. Hasil survei juga mengungkap alasan utama pergerakan masyarakat selama libur Nataru, dengan liburan ke lokasi wisata mendominasi sebanyak 45,29%. Sementara itu, liburan pulang kampung mencapai 30,15%, dan merayakan Nataru di kampung halaman sebanyak 18,98%.
Pemudik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Membludak, Tembus 107,6 Juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) baru saja merilis hasil survei daring potensi pergerakan masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Prediksi menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat mencapai angka yang mengesankan, yaitu 107,63 juta orang, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengumumkan hasil survei ini dalam pernyataan pers, Senin (20/11). "Pada libur Nataru tahun lalu, diprediksi pergerakan mencapai 44,17 juta orang, sementara tahun ini kami memperkirakan akan ada 107,63 juta orang. Artinya, terjadi peningkatan yang sangat signifikan di atas seratus persen, sekitar 143,65%," ungkap Menteri Budi Karya Sumadi. Hasil survei juga mengungkap alasan utama pergerakan masyarakat selama libur Nataru, dengan liburan ke lokasi wisata mendominasi sebanyak 45,29%. Sementara itu, liburan pulang kampung mencapai 30,15%, dan merayakan Nataru di kampung halaman sebanyak 18,98%.