KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 83% penyulang listrik atau 85 dari total 103 penyulang yang padam di Sumatera Utara telah kembali menyala normal.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau langsung posko pengungsian di Pinangsori, Tapanuli Tengah, untuk memastikan pemulihan listrik, BBM, dan LPG berjalan cepat.

Dalam peninjauan tersebut, Bahlil menyampaikan, pemerintah memberikan relaksasi sementara penggunaan barcode untuk pembelian BBM bersubsidi di SPBU. Kebijakan ini diberlakukan di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh untuk mempermudah akses energi masyarakat sepanjang masa darurat.

HUT KONTAN ke-29, Langganan Business Insight Hanya Rp 76.000 Setahun

“Tadi pagi kami sudah mengeluarkan relaksasi aturan bahwa untuk orang publik, masyarakat membeli BBM di SPBU tidak perlu memakai barcode,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pemulihan Jaringan Listrik di Aceh Capai 58,2%

Meski stok BBM dan LPG di tiga provinsi masih mencukupi, distribusi darat terkendala kerusakan jalan dan jembatan. Pemerintah bersama Pertamina mengalihkan distribusi melalui jalur laut dan udara, bahkan menggunakan rakit di titik yang sulit dijangkau, seperti di Bireuen, Aceh.

Dari sisi kelistrikan, Bahlil menjelaskan, kapasitas suplai di Sibolga yang mencapai 19 MW baru dapat beroperasi 7 MW karena tekanan jaringan rendah. Ia meminta PLN mempercepat normalisasi agar layanan kembali stabil.

PLN melaporkan progres tambahan, yakni pemulihan 2.365 dari 4.537 gardu distribusi (52%), beban listrik pulih 216,64 MW (82%), serta 415.097 pelanggan atau 76% telah kembali menikmati layanan listrik.

Baca Juga: PLN Kerahkan 500 Personel untuk Percepat Pemulihan Listrik di Aceh Pasca Banjir

Selanjutnya: Indeks Bisnis UMKM BRI Kuartal 3-2025 Sebut Optimisme Pelaku Usaha Meningkat

Menarik Dibaca: 11 Daftar Obat Herbal Penurun Gula Darah Tinggi Alami yang Dapat Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News