JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tertekan karena ada sentimen perbaikan pasokan di pasar. Hal ini terjadi setelah efek El Nino mulai hilang, sementara La Nina belum juga datang. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/9), harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 1,8% ke level RM 2.675 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Namun jika dilihat selama sepekan terakhir, CPO masih menguat 4,3%. Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures menuturkan, turunnya ekspor CPO Malaysia berimbas negatif pada pergerakan harga. Data Intertek Testing Services menunjukkan, ekspor CPO Malaysia periode 1 - 20 September turun 10,98% menjadi 914.264 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya.
Pemulihan produksi mengintai harga CPO
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tertekan karena ada sentimen perbaikan pasokan di pasar. Hal ini terjadi setelah efek El Nino mulai hilang, sementara La Nina belum juga datang. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/9), harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 1,8% ke level RM 2.675 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Namun jika dilihat selama sepekan terakhir, CPO masih menguat 4,3%. Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures menuturkan, turunnya ekspor CPO Malaysia berimbas negatif pada pergerakan harga. Data Intertek Testing Services menunjukkan, ekspor CPO Malaysia periode 1 - 20 September turun 10,98% menjadi 914.264 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya.