Pemulihan volume pasien dan aksi ekspansi jadi pendongkrak kinerja MIKA ke depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dinilai memiliki prospek yang menarik secara jangka panjang. Berbagai faktor seperti, pemulihan volume pasien, layanan non-Covid-19 yang akan naik, hingga berbagai rencana ekspansi berpotensi jadi pendongkrak kinerja emiten rumah sakit ini ke depan

Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael meyakini MIKA masih akan terus mencatatkan pemulihan volume pasien baik dari pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 pada periode Juli - Agustus akan menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan volume rawat inap MIKA.

“Kinerja MIKA pada kuartal III-2021 masih akan sangat baik karena didukung oleh meledaknya kasus Covid-19 di bulan Juli. Setelah itu baru akan ternormalisasi,” kata Joshua kepada Kontan.co.id, Jumat (8/10).


Ia mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada Juli jauh di atas perkiraannya. Alhasil, ia pun merevisi naik jumlah pasien rawat inap pada tahun ini dari 662.000 menjadi 748.000. 

Baca Juga: Rotasi portofolio di tengah momentum pemulihan, saham-saham ini bisa jadi pilihan

Namun, meningkatnya jumlah lonjakan pasien Covid-19 tersebut berimbas pada berkurangnya pasien rawat jalan. Alhasil Joshua pun menurunkan proyeksi jumlah pasien rawat jalan MIKA pada tahun ini dari 2,265 juta menjadi 2,248 juta pasien. 

Lalu untuk tahun depan, menurutnya dengan mulai turunnya jumlah kasus positif Covid-19, akan terjadi pergeseran perawatan fokus pada penyakit-penyakit kronis. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, layanan penyakit katastropik cenderung banyak yang tertunda sehingga akan jauh lebih optimal pada tahun depan. 

“Oleh sebab itu, perawatan penyakit kronis akan menjadi pendorong kinerja MIKA pada tahun depan. Selain itu, juga akan terjadi peningkatan yang cukup tinggi dari kasus non-covid,” kata Josua 

Sementara itu, tim riset RHB Sekuritas dalam risetnya pada 12 Agustus menuliskan, rencana ekspansi MIKA akan jadi salah satu pendongkrak kinerja secara jangka panjang. MIKA tercatat sudah mulai membangun dua rumah sakit di Cikarang dan Tangerang yang ditargetkan beroperasi pada semester II-2022. 

Selain itu, MIKA juga berencana memperkuat posisinya di Tegal seiring potensi pertumbuhan volume pasien karena meningkatnya area industrial di sekitaran Tegal. Lalu, pada 2023, MIKA juga diekspektasikan akan membuka lagi tiga rumah sakit yang proses konstruksinya dimulai pada tahun depan. Belum lagi, opsi menambah dua rumah sakit lewat strategi merger & akuisisi. 

Baca Juga: Harga saham BUMN Karya membaik, catat rekomendasi berikut

“Untuk keperluan ekspansi ini, anggaran untuk belanja modal atau capital expenditure seharusnya bukan jadi masalah karena MIKA punya arus kas sebesar Rp 1,6 triliun - Rp 1,7 triliun per akhir semester I-2021,” tulis riset RHB Sekuritas.

Adapun, pada tahun ini, Joshua memperkirakan MIKA bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,9 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun. 

Joshua pun merekomendasikan untuk beli saham MIKA dengan target harga Rp 2.900 per saham. Sementara RHB Sekuritas memasang rating beli dengan target harga Rp 3.600 per saham.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham konsumer di tengah sentimen kenaikan PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi