Penabung emas di Pegadaian ramai-ramai profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas 24 karat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tembus kisaran Rp 1 juta per gram. Rekor baru ini, ikut memberikan sentimen positif bagi bisnis PT Pegadaian (Persero)

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo menyatakan, kenaikan harga emas berdampak pada dua produk yakni gadai emas dan tabungan emas.

Ia menyebut empat bulan yang lalu total tabungan emas di Pegadaian mencapai 4,8 ton. Sedangkan pada saat ini total tabungan emas di sekitar 4,9 ton.


Baca Juga: Harga emas spot masih melandai di US$ 1.972,75 per ons troi

Harianto mengakui jumlah yang relatif stagnan ini terjadi lantaran banyak nasabah yang melakukan penjualan atau buy back emas tersebut demi mengambil keuntungan.

“Bahkan pada bulan Juni, itu kita lihat antara yang beli dan jual, itu lebih banyak yang jual. Trennya ketika harga emas naik, banyak yang mulai menabung, namun ketika harga sudah ketinggian, trennya profit taking,” papar Harianto pada pekan lalu.

Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan, saat ini jumlah nasabah tabungan emas di Pegadaian sebanyak 5,8 juta. Angka tersebut naik 1,2 juta jika dibandingkan akhir tahun lalu.

 “Tabungan emas di Pegadaian di-drive oleh penabung pemula yang tengah belajar Investasi, makanya saldonya itu kecil. Tapi mereka memang kelompok anak yang belajar investasi dalam bentuk emas,” ujarnya.

Baca Juga: Harga emas Antam stabil di level Rp 1.028.000 per gram pada Senin (3/8)

Teguh menyarankan milenial berinvestasi emas dengan tabungan emas di Pegadaian. Lantaran lewat produk ini, bisa menikmati produk turunan lainnya seperti harum umrah dan haji.

Selain itu, Pegadaian juga tengah menyiapkan produk Gold Card layaknya kartu kredit milik perbankan. Produk ini menggunakan jaminan saldo emas yang dimiliki di rekening tabungan emas. Pegadaian mengaku, produk teranyar ini masih dalam piloting dan dalam waktu dekat bakal dirilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto