Penalti! Kapten Ekuador Enner Valencia Akhirnya Cetak Gol Perdana Piala Dunia 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapten Tim Nasional (Timnas) Ekuador Enner Valencia akhirnya resmi mencetak gol perdana di piala dunia 2022 atau FIFA World Cup 2022.

Enner Valencia mencetak gol perdana di piala dunia 2022 atau FIFA World Cup 2022 dari titik putih penalti pada menit ke 16, lantaran adanya pelanggaran oleh kiper Qatar Saad Abdullah Al Sheeb

Pelanggaran terjadi saat Enner Valencia sempat dalam posisi bebas untuk mengarahkan tendangan ke gawang tapi kakinya sempat dihalangi oleh tangan Saad Abdullah Al Sheeb.


Wasit pun memberikan ganjaran kartu kuning perdana di piala dunia 2022 atau FIFA World Cup 2022 kepada Saad Abdullah Al Sheeb.

Sebelumnya pemain dari tim nasional (timnas) Ekuador batal menjadi orang pertama yang mencetak gol di piala dunia 2022 atau FIFA World Cup 2022.

Ia mencetak gol pada menit ke 4 di pertandingan perdana piala dunia 2022 antara Timnas Qatar melawan Ekuador, pada Minggu (20/11) malam. 

Namun gol tersebut dibatalkan karena dalam tayang ulang video asistance refree atau VAR Enner Valencia terlihat dalam posisi offside.

Debutan Piala Dunia Qatar dan negara dengan kualifikasi terendah di Amerika Selatan yakni Ekuador akan bersaing memperebutkan poin pada pada pertandingan perdana Minggu (20/11) malam hari nanti pukul 23.00 WIB.

Kedua tim sama-sama tahu bahwa pertandingan pembuka hari Minggu adalah peluang terbaik bagi mereka untuk menang di Grup A, sebelum menghadapi rival yang jauh lebih menakutkan yakni Belanda dan Sinegal.

Saat iniQatar berada di peringkat terendah diantara tim yang berlaga di putaran final yakni peringkat ke-50. Sementara Ekuador juga bukan tim papan atas karena hanya ada di peringkat ke-44 di dunia.

Baca Juga: Diwarnai Isu Suap, Pasar Taruhan Piala Dunia 2022 Tetap Unggulkan Ekuador

Qatar dan Ekuador akan kesulitan untuk maju sebagai salah satu dari dua teratas dalam grup mereka tanpa kemenangan di Stadion Al Bayt, tempat Piala Dunia pertama di Timur Tengah dimulai pada 16.00 GMT atau sekitar pukul 19.00 waktu Qatar dan pukul 23.00 WIB.

Prospek pertandingan yang lebih menakutkan adalah saat kedua tim harus menghadapi juara Afrika yakniSenegal dan tim kincir angin Belanda menunggu mereka selanjutnya.

Namun, masing-masing memiliki alasan untuk percaya diri.

Qatar memiliki tim yang telah dibentuk lebih lama dari kebanyakan tim untuk menjalani pelatihan kamp di Eropa.

Timnas sepakbola Qatar juga mengalahkan beberapa tim Amerika Tengah dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini, dan mendapatkan kepercayaan diri dari gelar Piala Asia 2019 mereka.

Meskipun banyak pihak luar memperkirakan Qatar akan kalah telak di ketiga pertandingan di grup A. 

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Qatar vs Ekuador Diwarnai Isu Suap, Ini 6 Pertandingan Terakhir

Para pendukung tuan rumah tahu penyerang Akram Afif dan Almoez Ali memiliki bakat dan pengalaman dan berdoa agar mereka dapat mengalahkan tim Ekuador yang berjuang untuk mencetak gol akhir-akhir ini.

"Jelas, saya tidak berbicara tentang Qatar memenangkan Piala Dunia, tetapi bersaing di level yang bagus melawan ketiga tim di grup A itu adalah tantangan kami," kata pelatih Timnas Qatar Felix Sanchez.

"Maka inilah sepak bola, dan Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi," tandasnya seperti dikutip Reuters.

Ekuador adalah tim favorit dalam pertandingan hari Minggu (20/11) ini

Tim ini masuk ke posisi keempat dan terakhir dari kampanye kualifikasi terberat di dunia. 

Baca Juga: Ongkos Piala Dunia Qatar Hingga US$ 200 Miliar, Apa yang Mereka Dapat?

Mereka membanggakan beberapa nama yang lebih dikenal daripada Qatar, termasuk gelandang yang bermain di Liga Premier Inggris Moises Caicedo dan striker veteran Enner Valencia.

"Percayalah pada kami! Kami bekerja sekeras mungkin untuk memberikan kebahagiaan bagi seluruh bangsa," kata Valencia.

Kedua tim akan berusaha untuk mengabaikan razzmatazz dari upacara pembukaan dan tekanan dari penonton global yang luas

Tim akan berupaya dengan fokus yang jauh lebih dari biasanya pada apa yang seharusnya menjadi pertandingan yang kurang menggiurkan bagi penonton global.

Bahkan jika mereka kalah, Qatar ingin setidaknya menghindari penghinaan dan membuktikan bahwa mereka layak mendapat tempat, mengingat semburan kritik atas pemberian badan pengatur FIFA untuk turnamen tersebut kepada negara yang belum pernah lolos sebelumnya.

Mereka juga akan senang menendang bola daripada berurusan dengan kontroversi atas catatan hak asasi manusia negara mereka yang mencapai puncaknya saat turnamen tiba.

Ekuador, juga, akan lega untuk keluar setelah mereka menghadapi kemungkinan pengusiran atas tuduhan menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat.

Editor: Syamsul Azhar