Penambahan jalur MRT dinilai belum efektif urai kemacetan di Jakarta



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengamat Transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai, proyek transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) saat ini belum efektif untuk mengurai kemacetan di jalanan ibu kota.

"Dulu kita punya optimisme MRT bisa mengurangi kemacetan, tetapi ternyata sekarang belum. Terbukti kalau kita jalan siang hari di Sudirman atau Thamrin itu masih macet. Saya belum tahu nanti kalau (rute) sudah sampai Ancol, tapi kalau yang ada sekarang itu belum," kata Darmaningtyas ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (8/3).

Baca Juga: MRT targetkan pembangunan jalur fase III bisa dimulai tahun depan

Menurutnya, bisa jadi alasan utama masyarakat belum banyak menggunakan moda transportasi ini adalah karena rutenya yang masih setengah. Jadi, masyarakat merasa MRT masih belum terlalu efektif untuk digunakan sehari-hari.

Darmaningtyas berharap, nantinya setelah perluasan rute MRT ke Ancol telah selesai dilakukan, masyarakat dapat mulai meninggalkan kendaraan pribadinya untuk kemudian beralih menggunakan MRT dan mengurangi kemacetan.

Baca Juga: Melonjaknya harga masker dinilai bukti minimnya perlindungan konsumen

"Mungkin karena (rute MRT) masih setengah itu. Jadi sampai HI sudah lancar, tetapi berikutnya sampai kota kan harus pindah ke angkutan umum lain. Mungkin dirasa kurang begitu efektif. Makanya kita dorong supaya pembangunan fase II itu cepat digarap, lalu kita bisa lihat nanti efektif atau tidak," paparnya.

Sebagai informasi, proyek pembangunan jalur MRT fase II akan segera dimulai, jalur ini nantinya akan menyambungkan Stasiun Bundaran HI sampai Stasiun Kota. Adapun total biaya pembangunan jalur MRT fase II ini mencapai Rp22,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli