Penambahan modal lewat rights issue baru bisa digelar tahun depan, ini alasan BTN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk menerbitkan saham baru lewat rights issue untuk menambah kebutuhan modal sepertinya baru akan terlaksana tahun depan. Pasalnya, BTN harus menunggu terbentuknya holding keuangan oleh pemerintah. 

“Rencananya tahun depan, dan secara prinsip Kementerian BUMN sudah menyetujui, namun kami tidak tahu apakah kami dapat prioritas penanaman modal negara (PMN). Meski demikian Kementerian bilang kami memang akan dapat prioritas ketika holding keuangan terbentuk,” kata Direktur Finance, Treasury and Strategy BTN Nixon Napitupulu di Jakarta, Selasa (3/9).

Dalam cetak birunya, kata Nixon salah satu alasan pembentukan holding keuangan memang terkait memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan. Terlebih target program satu juta rumah yang dipasang pemerintah tiap tahunnya.


Baca Juga: Paling tinggi 7%, berikut update bunga deposito perbankan

Nixon juga bilang sejatinya penambahan modal BTN tak cuma bisa dilakukan via rights issue. Jika telah terbentuk, holding keuangan bisa menerbitkan surat utang dimana dananya akan mengalir ke BTN.

Sementara kebutuhan modal BTN diperkirakan Nixon senilai Rp 5 triliun hingga Rp 8 triliun. Ini guna menanggulangi penggerusan modal yang terjadi di BTN tiap tahunnya akibat ekspansi kredit terkait program rumah subsidi.

“Karena tiap tahun CAR kami bisa turun 1-1,5% per tahun. Jadi kami selalu butuh modal setiap lima tahun. Mesti suntik modal karena CAR selalu turun tiap kami ekspansi. Ini konsekuensi ekspansi tinggi modal tergerus, kalau mau mempertahankan modal ya mesti ditambah,” jelas Nixon.

Likuiditas BTN sejak 2005 memang tercatat melulu ketat berada d atas 100%. Sedangkan CAR BTN terus tergerus sejak 2016 sebesar 16,54%, 2017 sebesar 15,99%, dan pada 2018 sebesar 15,97%. Sedangkan hingga pada Juni 2019 CAR perseroan sebesar 16,99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi