Penambahan Pelanggan Netflix di Kuartal I Meleset dari Prediksi Analis Wallstreet



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Netflix Inc meraup pendapatan di kuartal pertama 2023 secara kasar sejalan dengan perkiraan rata-rata analis dari Refinitiv. Laba per saham mencapai $ 2,88 dengan pendapatan sebesar US$ 8,162 miliar.

"Kami tumbuh dan kami menguntungkan," kata Co-Chief Executive Netflix Ted Sarandos dalam wawancara video. "Kami memiliki jalur yang jelas untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan dan laba, dan kami sedang melaksanakannya."

Namun, dari Januari hingga Maret, Netflix hanya mampu menambahkan 1,75 juta pelanggan streaming. Jumlah itu meleset dari perkiraan analis sebesar 2,06 juta tambahan pelanggan.


Saat perintis video streaming menghadapi tanda-tanda kejenuhan pasar, Netflix mencari cara baru untuk menghasilkan uang, seperti layanan baru yang didukung iklan.

Angka-angka itu mengalahkan perkiraan dari Wall Street untuk kuartal pertama. Ini menunjukkan tantangan yang dihadapi layanan streaming dalam mengejar pertumbuhan.

Baca Juga: 5 Film Original Netflix Baru yang Tayang di Tanah Air Sepanjang Pekan Ini

Analis Paolo Pescatore dari PP Foresight menggambarkan hasil kuartal pertama. "Netflix adalah bisnis yang matang yang memperkuat ketergantungan yang lebih kecil pada pertumbuhan pelanggan. Namun, metrik ini masih menjadi penentu bagi pemangku kepentingan utama," katanya.

Untuk April hingga Juni, perusahaan memperkirakan pendapatan US$ 8,242 miliar dan earning per share (EPS) terdilusi US$ 2,86. Wall Street telah memproyeksikan US$ 8,476 miliar untuk pendapatan dan US $3,05 untuk EPS terdilusi.

Setahun yang lalu, Netflix kehilangan 200.000 pelanggan - penurunan pelanggan pertamanya dalam lebih dari satu dekade, membuat sahamnya terguncang dan mengatur ulang ekspektasi Wall Street untuk sektor ini.

Netflix menambahkan hampir 9 juta pelanggan pada tahun 2022, setengah dari 18 juta yang diperoleh pada tahun sebelumnya, dengan sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari Asia, menurut catatan firma riset MoffettNathanson.

Keuntungan yang dibuatnya di Asia dan Amerika Latin telah memengaruhi pendapatan rata-rata per pengguna, mendorong Netflix untuk mengubah model bisnisnya, kata perusahaan itu.

Editor: Rizki Caturini