JAKARTA. Seiring masuknya devisa hasil ekspor ke perbankan, Bank Indonesia (BI) ingin mendorong perbankan mengembangkan pasar valuta asing (valas). Salah satu caranya dengan penerbitan instrumen lindung nilai (hedging). Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, kebijakan pemulangan devisa hasil ekspor yang berpotensi meningkatkan likuiditas valas di perbankan harus mendapat respons berupa pengembangan (deepening) pasar keuangan valas agar dana tersebut mendatangkan keuntungan. "Sekarang, pasar masih dangkal, makanya instrumen valas juga sangat sedikit," ujarnya pekan lalu.
Penambahan suplai valas bisa mengaktifkan kembali pasar derivatif
JAKARTA. Seiring masuknya devisa hasil ekspor ke perbankan, Bank Indonesia (BI) ingin mendorong perbankan mengembangkan pasar valuta asing (valas). Salah satu caranya dengan penerbitan instrumen lindung nilai (hedging). Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, kebijakan pemulangan devisa hasil ekspor yang berpotensi meningkatkan likuiditas valas di perbankan harus mendapat respons berupa pengembangan (deepening) pasar keuangan valas agar dana tersebut mendatangkan keuntungan. "Sekarang, pasar masih dangkal, makanya instrumen valas juga sangat sedikit," ujarnya pekan lalu.