KONTAN.CO.ID - Formasi cahaya misterius terlihat di atas kompleks pusat pemerintahan AS, Capitol Hill, pada hari Rabu (27/11) malam waktu Washington. Fenomena benda terbang tak teridentifikasi (UFO) ini sukses membuat warga Washington heboh. Foto dan video penampakan UFO di Capitol Hill beredar di media sosial X, tepatnya dari veteran Angkatan Udara AS dan pemandu wisata berlisensi, Dennis Diggins. Dalam foto dan video yang beredar, terlihat empat buah bola cahaya yang berkelap-kelip di atas kubah Capitol Hill. Beberapa orang bahkan mengatakan bola cahaya itu bergerak, meski tetap ada di atas gedung pemerintahan AS.
Baca Juga: Pentagon Akhirnya Pecahkan Misteri UFO Berjuluk GOFAST, Ini Faktanya Pantulan Lampu Taman
Munculnya penampakan tersebut dengan cepat memicu kepanikan di media sosial. Narasi tentang invasi alien pun mulai beredar. Di saat yang sama, banyak juga warga yang menjelaskan fenomena tersebut dengan sains. Salah satunya berteori bahwa fenomena itu tidak lebih dari sekadar pantulan cahaya di langit malam. Teori disampaikan oleh peneliti dan Ufologist, John Greenewald. Dirinya mengatakan bahwa lampu yang ada di gedung Capitol AS telah menyebabkan fenomena UFO di lensa kamera selama beberapa dekade.
Menurutnya, fenomana UFO terbaru ini juga akibat dari pantulan cahaya lampu pada lensa kamera. "Hanya flare lensa, tetapi menariknya ada yang menyebarkannya lagi, dan semakin menariknya lagi orang-orang membelinya. Foto baru, ‘fenomena’ flare lensa yang sama," tulis Greenewald di akun X pribadinya.
Baca Juga: Pentagon: 21 Laporan UFO Masuk Pengawasan Intelijen Tonton: Menguji Kemampuan 5 Drone Paling Mematikan di Dunia Mulai Diawasi Pentagon
Kemunculan UFO Capitol Hill ini terjadi hanya beberapa waktu setelah Badan Pentagon yang mengawasi UFO,
All-domain Anomaly Resolution Office (AARO), menyampaikan laporan terbarunya di hadapan Kongres. Pada 14 November 2024 lalu, AARO mengatakan bahwa mereka telah menerima 757 laporan penampakan UFO antara 1 Mei 2023 dan 1 Juni 2024. Sebagian besar laporan yang diterima kantor tersebut menggambarkan bola, lampu, dan silinder. Ada sekitar 4% dideskripsikan seperti bola api hijau, ubur-ubur dengan lampu, atau roket perak dengan panjang hingga 6 kaki. Dari ratusan fenomena yang dilaporkan, Pentagon menerima 21 laporan yang berisi cukup data bagi komunitas intelijen untuk terus menyelidiki secara aktif. "Ada beberapa kasus menarik, yang dengan latar belakang fisika dan teknik serta pengalaman saya di komunitas intelijen, saya tidak memahaminya. Saya tidak tahu apakah ada orang lain yang memahaminya," kata Direktur AARO, Jon Kosloski, dikutip
CBS. Pemerintah AS secara resmi menggunakan istilah fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP) sebagai pengganti UFO dalam laporan formal. UAP mulai menjadi perhatian serius karena seringkali muncul dan tidak bisa dijelaskan secara ilmiah penyebabnya. Laporan juga kerap datang dari para pilot pesawat militer, sehingga fenomena itu dikhawatirkan terkait dengan aktivitas negara lain.