KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanaman kelapa sawit berkelanjutan masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan jumlah lahan yang diremajakan belum sesuai dengan luas lahan.
“Peremajaan penanaman kelapa sawit di Indonesia masih belum berjalan dengan sehat,” ujar Direktur Utama PT ASD Bakrie Oil Palm Seed, Andi W. Setianto kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11).
Berdasarkan perkiraan Andi, setiap tahunnya terjadi peremajaan sawit sebesar 5% dari total luas lahan sawit. Angka tersebut bila dilihat dari total luas lahan sawit sebesar 12 juta hektare (ha) maka tiap tahunnya terjadi peremajaan lahan seluas 600.000 ha.
Guna memenuhi peremajaan lahan seluas 600.000 ha diperlukan benih sawit sebanyak 120 juta benih. Angka tersebut masih jauh berada di atas penjualan benih sawit 2016. Penjualan benih sawit sepanjang tahun 2016 hanya sebanyak 750.000 benih.
Akibat hal itu, produktivitas minyak sawit Indonesia dinilai masih minim. Pohon sawit yang berusia di atas 25 tahun dinilai masih banyak di Indonesia. Selain itu juga banyaknya yang menggunakan bibit tidak bersertifikat membuat produktivitas kecil.
Andi bilang rata-rata produksi minyak sawit Indonesia hanya sebesar 3 ton per ha. “Kelapa sawit milik petani lebih parah hanya sekitar 2 ton per ha,” terang Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto