JAKARTA. Target pemerintah untuk segera mempercepat pengembangan proyek migas di kawasan Natuna belum juga terealisasi. Sedianya, penandatanganan kontrak kerjasama untuk blok East Natuna antara pemerintah dan Konsorsium PT Pertamina (persero), ExxonMobil, dan PTT EP batal dilakukan pada September 2016 lalu. Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Tunggal menyebut alasan batalnya penandatanganan kontrak kerjasama blok East Natuna karena konsorsium masih memerlukan waktu untuk memeriksa adanya cadangan minyak yang ada di blok tersebut. Pasalnya sampai saat ini baru dilakukan pengeboran satu sumur untuk membuktikan adanya cadangan minyak. Maka jika kontrak kerjasama ditandatangani, konsorsium blok East Natuna harus segera melakukan komitmen pekerjaan produksi minyak. "Mereka tidak mau kami push. Oke, ditandatangani tapi besok lakukan pekerjaan, mereka belum mau," kata Tunggal pada Jumat (30/9).
Penandatanganan kerjasama East Natuna batal
JAKARTA. Target pemerintah untuk segera mempercepat pengembangan proyek migas di kawasan Natuna belum juga terealisasi. Sedianya, penandatanganan kontrak kerjasama untuk blok East Natuna antara pemerintah dan Konsorsium PT Pertamina (persero), ExxonMobil, dan PTT EP batal dilakukan pada September 2016 lalu. Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Tunggal menyebut alasan batalnya penandatanganan kontrak kerjasama blok East Natuna karena konsorsium masih memerlukan waktu untuk memeriksa adanya cadangan minyak yang ada di blok tersebut. Pasalnya sampai saat ini baru dilakukan pengeboran satu sumur untuk membuktikan adanya cadangan minyak. Maka jika kontrak kerjasama ditandatangani, konsorsium blok East Natuna harus segera melakukan komitmen pekerjaan produksi minyak. "Mereka tidak mau kami push. Oke, ditandatangani tapi besok lakukan pekerjaan, mereka belum mau," kata Tunggal pada Jumat (30/9).