KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Jumlah kredit menganggur atau undisbursed loan (UL) perbankan kian menciut. Lihat saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juli 2019 total undisbursed loan mencapai Rp 1.151,26 triliun, hanya meningkat sebesar 3,69% secara tahunan atau year on year (yoy). Realisasi tersebut lebih baik dibandingkan periode Juli 2018 lalu yang sempat naik 6,4% yoy. Dari jumlah tersebut total commited loan hanya sebesar Rp 363,45 triliun. Relatif stagnan jika dibandingkan periode setahun sebelumnya atau naik 0,09%. Hal ini tentunya menandakan penyaluran kredit perbankan sudah mulai membaik. Baca Juga: CIMB Niaga sebarkan semangat cinta penuh warna lewat The Color Run Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengamini hal tersebut. Menurut catatan perusahaan, total UL Bank Jatim sampai dengan periode September 2019 hanya sebesar Rp 2,6 triliun. Jumlah tersebut menurun dari periode Juni 2019 yang mencapai Rp 3,5 triliun. "Artinya bahwa Bank Jatim pada semester II 2019 sudah ada penurunan UL cukup signifikan hampir Rp 1 triliun," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10). Ia mengatakan bahwa sampai dengan akhir tahun 2019 diprediksi penarikan kredit dari debitur bakal semakin kencang. Terutama untuk kebutuhan proyek infrastruktur dan program Pemerintah. "Memang mulai kencang di semester II 2019 ini," katanya. Lebih lanjut, menurut perkiraan Ferdian masih akan ada sekitar Rp 500 miliar kredit lagi yang bakal ditarik nasabah hingga penghujung tahun. Senada, Direktur Kepatuhan PT Bank Mayapada Internasional Tbk Rudy Mulyono yang menyebut pihaknya mencatat rasio UL per September 2019 sudah kurang dari 10% terhadap total portofolio kredit atau sekitar Rp 2,12 triliun. Baca Juga: Bank Mandiri minta keistimewaan dalam PKPU Duniatex Group
Penarikan kredit debitur perbankan makin deras di semester II-2019
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Jumlah kredit menganggur atau undisbursed loan (UL) perbankan kian menciut. Lihat saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juli 2019 total undisbursed loan mencapai Rp 1.151,26 triliun, hanya meningkat sebesar 3,69% secara tahunan atau year on year (yoy). Realisasi tersebut lebih baik dibandingkan periode Juli 2018 lalu yang sempat naik 6,4% yoy. Dari jumlah tersebut total commited loan hanya sebesar Rp 363,45 triliun. Relatif stagnan jika dibandingkan periode setahun sebelumnya atau naik 0,09%. Hal ini tentunya menandakan penyaluran kredit perbankan sudah mulai membaik. Baca Juga: CIMB Niaga sebarkan semangat cinta penuh warna lewat The Color Run Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengamini hal tersebut. Menurut catatan perusahaan, total UL Bank Jatim sampai dengan periode September 2019 hanya sebesar Rp 2,6 triliun. Jumlah tersebut menurun dari periode Juni 2019 yang mencapai Rp 3,5 triliun. "Artinya bahwa Bank Jatim pada semester II 2019 sudah ada penurunan UL cukup signifikan hampir Rp 1 triliun," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10). Ia mengatakan bahwa sampai dengan akhir tahun 2019 diprediksi penarikan kredit dari debitur bakal semakin kencang. Terutama untuk kebutuhan proyek infrastruktur dan program Pemerintah. "Memang mulai kencang di semester II 2019 ini," katanya. Lebih lanjut, menurut perkiraan Ferdian masih akan ada sekitar Rp 500 miliar kredit lagi yang bakal ditarik nasabah hingga penghujung tahun. Senada, Direktur Kepatuhan PT Bank Mayapada Internasional Tbk Rudy Mulyono yang menyebut pihaknya mencatat rasio UL per September 2019 sudah kurang dari 10% terhadap total portofolio kredit atau sekitar Rp 2,12 triliun. Baca Juga: Bank Mandiri minta keistimewaan dalam PKPU Duniatex Group