KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menarik utang sebesar Rp 973,6 triliun di tahun 2022. Pendanaan dari utang tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan dan program pemerintah di sepanjang tahun tahun depan. Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Ditjen Pengelolaan pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Riko Amir mengatakan, pihaknya akan melakukan pembiayaan utang dengan SBN atau pinjaman secara fleksibel dan akan diperbanyak pada kuartal I 2022. “Pinjaman program sifatnya fleksibel dengan mempertimbangkan kapasitas lender dan di kuartal I 2022 penarikannya cukup tinggi, karena manfatakan penarikan pinjaman kami geser dari 2021. Sebab perbaikan kondisi ekonomi tadi ke kuartal I 2022,” kata Riko dalam dalam Media Briefing: Strategi Pembiayaan APBN Tahun 2022, Senin (13/12).
Penarikan utang tahun depan akan dilakukan fleksibel dan diperbanyak di kuartal I
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menarik utang sebesar Rp 973,6 triliun di tahun 2022. Pendanaan dari utang tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan dan program pemerintah di sepanjang tahun tahun depan. Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Ditjen Pengelolaan pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Riko Amir mengatakan, pihaknya akan melakukan pembiayaan utang dengan SBN atau pinjaman secara fleksibel dan akan diperbanyak pada kuartal I 2022. “Pinjaman program sifatnya fleksibel dengan mempertimbangkan kapasitas lender dan di kuartal I 2022 penarikannya cukup tinggi, karena manfatakan penarikan pinjaman kami geser dari 2021. Sebab perbaikan kondisi ekonomi tadi ke kuartal I 2022,” kata Riko dalam dalam Media Briefing: Strategi Pembiayaan APBN Tahun 2022, Senin (13/12).