Penataan frekuensi rampung, internet lebih ngebut, jangkauan semakin luas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyelesaikan seluruh rangkaian proses penataan ulang (refarming) pita frekuensi radio 800 MHz dan 900 MHz pada Selasa (2/4). Proses refarming dimulai sejak 25 Februari lalu.  Kedua pita frekuensi radio tersebut digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler, mulai dari teknologi 2G, 3G, sampai dengan 4G.  Refarming ini untuk operatorTelkomsel dan Indosat Ooredoo.

Telkomsel melakukan proses refarming untuk 42 klaseter secara nasional yang mencakup 34 provinsi, dimulai dari Papua dan Maluku dan terakhir di Jawa Timur. Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan mengatakan, dengan penataan, menjadikan pita frekuensi Telkomsel di 800 – 900 MHz menjadi kontinyu 15 MHz. "Pelanggan dapat menikmati kecepatan internet yang lebih maksimal. Refarming ini juga dapat memberikan peningkatan efisiensi spektrum yang memungkinkan akselerasi perluasan cakupan layanan LTE hingga 95% populasi. Manfaat tersebut juga nantinya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Bob, dalam rilis, Rabu (3/4).

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail mengatakan, penataan frekuensi mendorong efisiensi dan optimalisasi penggunaan spektrum frekuensi radio. "Dengan selesainya seluruh proses refarming ini, maka pita frekuensi radio 800 MHz dan 900 MHz sekarang telah berdampingan (contiguous) sehingga masyarakat pengguna layanan seluler dapat menikmati kualitas yang lebih baik.”


Sesuai dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29 Tahun 2019, penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler wajib melakukan penataan ulang pita frekuensi radio 800 MHz dan 900 MHz yang saat ini terpisah (non-contiguous) menjadi berdampingan (contiguous). Proses refarming akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Bagi masyarakat di daerah perkotaan besar, akan ada penambahan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan trafik data yang mengalami kepadatan jaringan (network congestion). Sementara itu, bagi masyarakat Indonesia yang selama ini belum menikmati layanan 4G, maka akan dapat mengakses jaringan itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian