Penawaran dalam lelang SBSN capai Rp 59,14 triliun, Analis: Prospek sukuk masih bagus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Selasa (14/1) menggelar lelang sukuk alias Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) perdana tahun ini.

Minat investor terhadap sukuk Indonesia terbilang masih tinggi. Terbukti, lelang kemarin membukukan jumlah permintaan mencapai Rp 59,14 triliun. Walau mencetak rekor, pemerintah memutuskan hanya menyerap Rp 7 triliun dari empat seri yang ditawarkan.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memperkirakan kelebihan permintaan dalam lelang kali ini menandakan prospek menjanjikan bagi SBSN.

Baca Juga: Penawaran lelang Sukuk perdana capai Rp 59,14 triliun

“sSaya lihat indikasinya cukup bagus,” tuturnya pada kontan.co.id Rabu (15/1).

Ramdhan melihat animo masyarakat terhadap sukuk akan terus positif. Menurutnya masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim akan condong untuk berinvestasi produk syariah termasuk SBSN. Sehingga, SBSN masih akan menjadi produk favorit.

Selain itu, tren positif perekonomian Indonesia turut menjadi daya tarik bagi investor. Sebagai catatan, pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di atas 5% serta inflasi di bawah 3%. Hal ini memupuk kepercayaan investor terhadap obligasi negara.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C Permana menambahkan SBSN akan menarik investor dilihat segi yield. Menurutnya imbal hasil SBSN masih menarik bagi investor.

Spread yield SBN Indonesia dengan US treasury masih besar,” jelasnya.

Baca Juga: Dinilai Menarik, Investor diprediksi Akan Serbu Lelang Sukuk Negara

Yield biasa digunakan sebagai acuan hasil investasi atau lebih umumnya acuan transaksi obligasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi