KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) terakhir jelang tutup tahun mencapai Rp 94,38 triliun, sedikit lebih rendah dari penawaran dalam lelang sebelumnya yang sebesar Rp 104,68 triliun. Penawaran masuk yang lebih rendah ini disinyalir karena tekanan pasar global yang kembali meningkat seiring dengan terus bertambahnya kaasus Covid-19 baik di Tanah Air maupun secara global. "Permintaannya memang sedikit turun, salah satunya dipengaruhi yield SUN di pasar, yang saat ini sudah turun sekitar 10 basis poin (bps) dibanding yield saat lelang SUN 17 November," kata Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono kepada Kontan.co.id, Selasa (1/12) Edy juga menambahkan, capaian lelang SUN pada Selasa (1/12) masih didukung likuiditas pasar yang surplus hingga akhir tahun. Ditambah lagi, ada inflow dari investor asing yang tercatat meningkat sejak dua bulan terakhir.
Penawaran dalam lelang SUN terakhir di bawah capaian lelang sebelumnya, ini sebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) terakhir jelang tutup tahun mencapai Rp 94,38 triliun, sedikit lebih rendah dari penawaran dalam lelang sebelumnya yang sebesar Rp 104,68 triliun. Penawaran masuk yang lebih rendah ini disinyalir karena tekanan pasar global yang kembali meningkat seiring dengan terus bertambahnya kaasus Covid-19 baik di Tanah Air maupun secara global. "Permintaannya memang sedikit turun, salah satunya dipengaruhi yield SUN di pasar, yang saat ini sudah turun sekitar 10 basis poin (bps) dibanding yield saat lelang SUN 17 November," kata Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono kepada Kontan.co.id, Selasa (1/12) Edy juga menambahkan, capaian lelang SUN pada Selasa (1/12) masih didukung likuiditas pasar yang surplus hingga akhir tahun. Ditambah lagi, ada inflow dari investor asing yang tercatat meningkat sejak dua bulan terakhir.