Penawaran INDF angin segar bagi China Minzhong



SINGAPURA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berencana untuk mengajukan penawaran pengambil alihan (take over) saham China Minzhong Food Corp (CMFC).

Menurut manajemen CMFC, Indofood yang notabene merupakan pemegang saham terbesar perusahaan asal China itu akan mengajukan penawarannya pada hari ini (2/9). CMFC dijadwalkan akan menggelar press conference pada pukul 17.00 waktu Singapura. Pengajuan Indofood ini dilakukan di tengah masalah yang mendera CMFC. Seperti yang diberitakan sebelumnya, baru enam bulan mendekap 29,33% CMFC, Indofood  mendapat kabar tak sedap tentang sepak terjang anak usahanya yang listing di Bursa Singapura itu. Cerita bermula dari tuduhan Glaucus Research Group kepada emiten produsen sayuran asal China itu terkait penipuan dan penyimpangan keuangan.Beberapa tuduhan yang dilancarkan Glaucus dimuat dalam riset harian Maybank Kim Eng Securities yang terbit 27 Agustus 2013. Salah satu tuduhan serius dari Glaucus adalah mengenai penggelembungan jumlah aset dan pendapatan yang disampaikan China Minzhong kepada Singapore Exchange (SGX) atau Bursa Efek Singapura.Selain itu, nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) China Minzhong tahun 2011-2012, berbeda nilainya antara yang disampaikan ke Bursa Singapura, dengan apa yang tercatat di State Administration for Industry & Commerce (SAIC), lembaga pengawas usaha di China. Nah, sejak adanya tuduhan tersebut, nilai kapitalisasi pasar CMFC anjlok menjadi S$ 347 juta (US$ 272 juta) pada 26 Agustus lalu. Terkait tuduhan tersebut, CMFC sudah membantahnya. CMFC balik menuding, tuduhan tersebut dihembuskan untuk menciptakan kepanikan sehingga menyeret turun harga sahamnya. Menurut Kelly Teoh, market strategist IG Markets, adanya penawaran dari Indofood merupakan hal yang sangat positif di tengah masalah yang mendera CMFC. "Hal ini akan mengembalikan kembali kepercayaan investor," jelasnya kepada Bloomberg. Catatan saja, saham CMFC terakhir ditransaksikan pada posisi 52 sen Singapura setelah mencatatkan penurunan terbesar sejak April 2010 atas tuduhan Galucus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie